Komisi B DPRD Provinsi, Study Banding ke Desa Wisata Lolong

Jawa Tengah84 Dilihat

Kajen, redaksimedinas.com – Dalam rangka menyusun Perda Desa Wisata, Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah melakukan kunjungan ke Desa Wisata Lolong Kabupaten Pekalongan, Rabu (21/02). Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH., M.Si beserta para Asisten Sekda, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Tampak pula Kapolres Pekalongan AKBP Wawan Kurniawan, SH., S.IK., M.Si dan Dandim 0710 Pekalongan Letkol Inf. Muhammad Ridha.

Lolong sebagai destinasi wisata, semakin eksis dan indah penampilannya. Tak mengherankan jika Komisi B DPRD Provinsi Jateng memasukkan desa Lolong menjadi salah satu desa yang menarik perhatian untuk dikunjungi dalam kegiatan studi banding penyusunan Raperda tentang Desa Wisata.

Para wakil rakyat terhormat tersebut belajar bagaimana OW Lolong dikelola dan ditangani oleh Pemerintah, Pokdarwis, dan masyarakat. Nikmatnya durian lokal, grade arung jeram yang menantang, pemandangan alam nan asri, bumi perkemahan tepi sungai, dan jembatan batu Lolong yang menjadi ikon wisata, menjadi daya tarik wisata yang tak habis-habisnya untuk disyukuri.

Sajian durian lokal andalan Lolong telah dinikmati. Semoga rasa tekstur durian dapat berkesan dihati dan akan menjadi pemikat hadir kembali ke Desa Lolong dalam suasana yang lebih santai bersama keluarga, famili, sahabat, di acara Festival durian Lolong 2018 yang sudah di depan mata.

Dokter Messy Widastuti, Wakil Ketua Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah, mengatakan, pihaknya dalam pembuatan Perda Pemberdayaan Desa, mengunjungi desa-desa wisata yang populer, sebagai bahan rujukan.

“Pembuatan Perda ini karena kita menginginkan desa merupakan motor atau motivator, atau alat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sehingga, desa perlu diberdayakan untuk peningkatan perekonomian, sehingga kemiskinan berkurang,” jelasnya.

Desa Lolong, sebagai salah satu desa wisata di Jawa Tengah, dengan potensi durian berlimpah, sehingga mampu berkembang serta memberikan peningkatan perekonomian rakyat. Namun, agar bisa menjadi sebuah desa wisata yang baik, masih perlu dilakukan pembenahan. “Mulai dari kebersihan, cara membuat kulit durian agar tidak tidak mengundang lalat, serta pembenahan rumah-rumah penduduk,” ujar Messy.

Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi, menyebutkan Desa Lolong mempunyai keunggulan yang kompetitif dan komperatif, seperti hasil kajian dari Komisi B DPRD Jawa Tengah. “Kami akan menjalankan masukan yang konstruktif menuju desa wisata, apalagi nanti setelah dibackup dengan Perda. Akan ditata zonasi, pemetaan keunggulan potensi, pembenahan dan sebagainya. Yang jelas akan segera kami tindak lanjuti,” tegas Bupati.(Ari /didik/dinkominfo)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.