Forum Bela Negara Provinsi bali Gelar Syukuran Parade Gebogan

Bali48 Dilihat
ketua umum Forum Bela Negara DPW Provinsi Bali Bapak Agustinus Nahak, S.H,M.M., saat menyerahkan Duplikat Penghargaan

 

Jumat, 24 November 2017

Badung,redaksimedinas.com – Mempertahankan dan melestarikan aset aset kebudayaan nusantara adalah salah satu cara yang fundamental dalam memperkokoh keutuhan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai wujud kecintaan terhadap tanah air. Seperti salah satu pegelaran acara parade gebogan yang telah dilaksanakan oleh FBN DPW Provinsi Bali beberapa waktu yang lalu di Mall Park 23 Kuta, Badung.

Dalam acara syukuran (22/11) kemarin atas suksesnya penyelenggaraan acara tersebut dilaksanakan dengan rangkaian acara talk show dan penyerahan duplikat penghargaan rekor muri sebagai acara Mall dengan parade gebogan terbanyak kepada tokoh tokoh masyarakat dan pemberian piagam penghargaan kepada seluruh peserta parade yang telah ikut berpastisipasi dalam pagelaran acara tersebut.

Dalam acara talk show tersebut hadir sebagai pembicara antara lain ; ketua umum Forum Bela Negara DPW Provinsi Bali Bapak Agustinus Nahak, S.H,M.M., Tokoh Masyarakat Bapak Gusti Ngurah Harta dan tokoh penggiat bisnis pariwisata Bapak Herry. Dalam acara tersebut, ketua FBN Bali memaparkan bahwa terkait kekuatan budaya yang merupakan modal utama kekuatan pariwisata dan ketenangan alam semesta, penyelenggaraan kegiatan parade budaya gebogan adalah salah satu upaya untuk memviruskan tindakan cinta tanah air sebagai pembuktian pelaksanaan bela negara. Beliau juga mengatakan bahwa, budaya adalah karakter khususnya kebudayaan bali yang telah diakui oleh dunia yang masih tetap bisa dipertahankan sampai saat ini adalah juga merupakan salah satu bentuk bela negara dalam sisi budaya, artinya bentuk bela negara bukan berarti hanya dengan tindakan militerisme atau dengan angkat senjata, jadi bela negara bisa dilaksanakan dengan bentuk bentuk aktivitas yang lain seperti dengan profesi, kegiatan rumah tangga dan kegiatan lain yang bertujuan membentuk dasar dasar pembangunan negara.

Disambung oleh tokoh masyarakat bapak I Gusti Ngurah Harta, dalam paparannya beliau mengatakan bahwa, bela negara adalah sebuah naluri tentang keyakinan yang dianggap benar. Terkait kebudayaan, setiap keyakinan kebudayaan yang ada di Bali adalah bersumber pada keyakinan agraris yaitu semua kegiatan kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan tersebut adalah bersumber dari alam sehingga dalam bentuk kegiatan tersebut dilakukan dengan membuat simbol simbol sebagai rasa syukur terhadap limpahan rahmat yang telah didapat dari alam semesta. Gebogan sebagai salah satu contoh, gebongan merupakan simbol gunung dengan segala isinya. Beliau juga mengatakan bahwa kebudayaan adalah hal yang sangat mendasar dalam pertahanan negara, runtuhnya sebuah negara dikarenakan oleh salahsatunya adalah jika kebudayaan masing masing daerah sudah dikuasai. Maka dari itu kewajiban bagi kita semua untuk mempertahankan kebudayaan kita masing masing sebagai salah satu bentuk bela negara.

Sementara itu, tokoh penggiat bisnis pariwisata Bapak Herry terkait dengan kegiatan acara tersebut, mengatakan bahwa kegiatan tersebut adalah kegiatan yang unik, dimana parade gebogan itu

dilaksanakan di mall, meskipun demikian tidak mengurangi nilai, keanggunan dan kecantikannya yang bisa memunculkan daya tarik yang luar biasa. Berkaitan dengan kondisi alam dimana isu keadaan alam adalah hal yang sangat sensitif terhadap kegiatan kepariwisataan, seperti contoh adanya berita tentang meletusnya gunung agung. Hal ini memberikan dampak yang sangat besar terhdap kegiatan pariwisata yang bersifat negatif dimana banyak calon wisatawan yang mengurungkan kegiatan berwisata ke Bali akibat isu tersebut, dan hal ini berdampak langsung pada kegiatan pariwisata di Bali itu sendiri. Dan untuk menanggulangi hal tersebut, beliau bekerja sama dengan berbagai pihak baik itu kelembagaan dari pemerintahan ataupun swasta untuk melakukan langkah langkah penanggulangan, salah satunya dengan menyiarkan berita berita positif bahwa Bali masih aman untuk dikunjungi dengan memunculkan legalitas dari dinas Pariwisata, Kementrian pariwisata dan asosiasi asosiasi lain yang berhubungan langsung dengan pariwisata.(*)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.