Kepala Desa Desa Ringin Kembar Berikan Klarifikasi Terkait Pembagian Beras Bersubsidi(Rasidi)

Jawa Timur61 Dilihat

 

Kepala Desa Ringin Kembar Fitri Yuhana beserta perangkat desa saat berikan klarifikasi kepada tim mengenai pembagian beras bersubsidi.

Malang, redaksimedinas.com Menyangkut pemberitaan yang beredar kemasyarakat terkait pembagian Beras Bersubsidi (RASIDI) di salah satu Media Sosial (MEDSOS) dengan ketentuan 20Kg dan ternyata 10Kg yang di dapat oleh masyarakat Desa Ringin Kembar membuat warga setempat komplain dan bertanya – tanya akan fakta kejadian yang ada di Desa tersebut. Dengan mengetahui akan hal ini Kepala Desa Ringin Kembar Kecamatan Sumber Manjing Wetan menggelar Klarifikasi bersama yang dihadiri oleh Kepala Desa, Perangkat Desa, Kepala Dusun setempat bertempat di Kantor Desa setempat pada Rabu (07/03/2018) sekitar pukul 09.30 WIB.

Dalam kesempatannya Kepala Desa Ringin Kembar Fitri Yuhana mengatakan” Dalam kesempatan ini saya menghadirkan Kepala Dusun disini karena apa yang kita terapkan di sistem pembagian Rasidi ini juga dari kesepakatan dari Masyarakat dan Tokoh masyarakat dari tingkat RT RW.”

Kepala Dusun ini sudah musyawarah dengan masyarakat di karenakan data yang turun ini tidak sesuai dengan keadaan kondisi sebenarnya di Desa Ringin Kembar ini, artinya bahwa data ini banyak yang tidak tepat sasaran, sebenarnya kurang lebih 5 Kepala Dusun disini waktu itu mau menolak pak, intinya tidak mau menerima bantuan ini, beberapa bantuan yang turun itu ujung – ujungnya Pedukuhan ini cek – cok ramai pak, karena tidak tepat sasaran itu tadi, akhirnya saya kumpulkan seperti ini untuk kita berikan wawasan masyarakat baiknya nanti seperti apa, jangan sampai nanti bantuan ini kita tolak, yang saya takutkan bila di tolak dikemudian hari dapat bantuan lagi Desa Ringin Kembar tersisihkan, yang penting saya tau baiknya kebijakan – kebijakan monggo kita kita musyawarahkan RT, RW, dengan Tokoh masyarakat,” terangnya.

Sementara itu salah satu Kepala Dusun Ringin Kembar namun tidak menyertakan namanya saat dalam pertemuan ini mengungkapkan,” Dari dulu setiap mendapat bantuan pasti ramai, termasuk kemarin dari 47 orang ini saya kumpulkan semua namun ada 5 orang yang tidak layak terima akan tetapi prosedur yang harus dijalani ini harus diambil oleh yang bersangkutan, otomatis saya kan harus kasih tau, terus ada 14 orang yang tidak terima padahal dia sebetulnya layak sekali bila menerima, jadi kesimpulannya nanti sebagian berasnya di potong terus di kasihkan ke 14 orang yang penting jatahnya sama, dan pada akhirnya di potong 5kg untuk di kasihkan ke 14 orang tadi, namun setelah kesepakatan untuk dikurangi 5kg untuk dikasihkan 14 orang tadi pas mereka mau ambil mereka meminta utuh 20kg,” ungkapnya.

Kepala Desa Ringin Kembar Fitri Yuhana juga menambahkan,” Sebenarnya bahasanya cuma nempel aja pak, jadi kita tidak berani kok pak kalau mengambil kebijakan sendiri, dan 3 hari sebelum pembagian sudah sosialisasi RW RT ke masyarakat, selama kami tidak menjalani prosedur itu Bahasanya cuma NEMPEL, karena dari yang 10kg itu di berikan kepada yang tidak mampu lainnya namun tetap di beli pak, bukan berarti bayar Rp 32.000,- itu dapat 10kg melainkan patungan sama yang lainnya jadi Rp 16.000,- per 10kg,” imbuhnya.

Akhirnya pun pertemuan bersama ini di akhiri sekitar pkl 10.30 WIB (BERSAMBUNG). (TIM)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.