Kelompok Tani Desa Kepuharjo Ikuti Peningkatan Keterampilan Budidaya Tanaman Padi

Jawa Timur69 Dilihat
Khamim, Kepala Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso saat memberikan sambutan.

Malang, medianasional.id – Suplay beras di Indonesia sangat bergantung dari hasil produksi sawah rakyat. Untuk itu, petani padi sawah harus diposisikan sebagai pelaku utama pembangunan pertanian dan sangat menentukan mampu atau tidaknya Indonesia menjadi negara yang tangguh di bidang pangan.

Sebagai pelaku utama, agar dapat terus menyuplai beras, petani padi sawah harus sejahtera. Kesejahteraan yang dimaksud, adalah kondisi dimana hasil usahatani padi sawah dapat memenuhi kebutuhan pokok petani termasuk pendidikan dan kesehatan, bukan terpenuhi dari hasil usaha lain. Dengan demikian, usahatani padi sawah harus berorientasi bisnis yang menguntungkan.

Mengingat hal tersebut, pemerintah Kabupaten Malang, Desa Kepuharjo, Dusun Telasi Dewi Sri, Kecamatan Karangploso, mengadakan kegiatan peningkatan keterampilan petani pada budidaya padi bagi kelompok tani Desa Kepuharjo, Selasa (13/10/2020).

Para petani di Desa Kepuharjo yang mengikuti kegiatan peningkatan keterampilan pada budidaya padi.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Dinas Pertanian Kabupaten Malang, Sekcam Karangploso, Kepala Desa Kepuharjo, Koordinator Petugas Pertanian Lapangan, Jajaran Pengurus Kelompok Tani Desa Kepuharjo, dan seluruh petani yang ada di Desa Kepuharjo.

Dalam sambutannya, Khamim selaku Kepala Desa Kepuharjo menyampaikan bahwa dengan adanya program ini para petani di Desa Kepuharjo bisa meningkatkan keterampilan bertani mengikuti prosedur yang ada, dengan menggunakan fasilitas yang sudah disediakan.

“Dengan program ini tentunya para petani di Desa Kepuharjo ingin lebih mandiri dan terampil dalam mengolah tanaman yang ada di kebun. Disini kita bisa belajar bagaimana tanaman nantinya tidak dimakan hama agar waktu panen kualitas dan harganya bisa bagus. Kita bertani juga harus mengikuti prosedur, dan untuk fasilitas yang sudah disediakan bisa digunakan secara bergantian. Petani padi maupun petani sayur mari kita sama-sama belajar supaya bisa meningkatkan hasil dan kualitas yang bagus untuk tanaman di kebun,” terang kepala Desa.

Sementara itu, Koordinator Petugas Pertanian Lapangan (PPL) juga menyampaikan “Perlunya ada pengawasan peningkatan SDM agar mendapatkan mutu dan kualitas hasil panen yang unggul. Karena pada saat ini transisi penebusan pupuk manual banyak prosedur yang dilalui, serta untuk subsidi secara perlahan juga akan dihapuskan” pungkasnya.

“Dengan kegiatan ini saya berharap agar nantinya kita tidak perlu melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan beras di wilayah Indonesia” tutupnya.

Ditempat yang sama, Sekcam Karangploso juga menyampaikan pihak desa akan siap memberikan fasilitas yang dibutuhkan para petani, mengingat lahan sawah di Desa Kepuharjo mempunyai potensi bagus untuk digunakan sebagai lahan pertanian.

“Sawah di Desa Kepuharjo itu sangatlah bagus dan hijau segar, oleh karena itu perlu motifasi dari kelompok tani untuk menjadikan lahan tersebut sebagai lahan pertanian, karena mayoritas warga sini kan petani semua. Jadi apa yang perlu dikembangkan maka bisa ditanaman, misal wilayah disitu potensinya sayur ya ditanam sayur, jangan malah dijual dijadikan gedung dan ditanami tembok atau bata semua, kan sayang sekali,” jelasnya.

Kemandirian petani dapat terjadi apabila petani telah mampu meningkatkan efisiensi penggunaan input melalui kebersamaan usaha, mampu menyediakan input pertanian secara lokal (khususnya benih dan pupuk), serta mampu memasarkan hasil bersama-sama. Salah satu upaya yang mungkin dilakukan untuk meningkatkan kemandirian petani padi sawah yakni mendorong petani agar mau melakukan kegiatan budidaya dalam satu manajemen usaha yang terpadu, terorganisir, dan terkontrol dengan baik.

Sudah adanya kelembagaan tani seperti Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) merupakan modal sosial yang harus diberdayakan. Meningkatkan kemampuan Gapoktan untuk lebih berdaya dalam menjalankan fungsi-fungsi organisasinya, dibutuhkan kegotongroyongan permodalan yang lebih kuat.

Gapoktan harus di dorong agar mampu berkembang menjadi badan usaha yang mampu bergerak pada semua sub sektor agribisnis, sehingga tidak lagi berperan sebagai penyuplay produksi pertanian primer saja, tetapi juga perlu direkayasa agar mampu mengakses permodalan, menyediakan sarana produksi, serta mampu memasarkan hasil produksi secara bersama.

Reporter : nrt

Editor : Sunarto

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.