KARTU SIAGA BENCANA

Artikel185 Dilihat

 

KARTU SIAGA BENCANA

Sebuah Alternatif Media Pembelajaran Kesiapsiagaan 

Bencana yang Efektif, Mudah dan Murah

Oleh : Eka Trimurti, S. Pd dari SLB Al Muiz Kerinci, Provinsi Jambi
2nd Winner Sutheast Creative Camp for Special Education
Teacher From Disaster Preparedness Category

 

Kabupaten Kerinci yang terletak di wilayah admininstrasi provinsi Jambi memiliki bentang alam yang indah. Berada di dataran tinggi Jambi, di kabupaten Kerinci terdapat Gunung Kerinci yang merupakan gunung api aktif tertinggi di Indonesia. Berada di dataran tinggi yang di kelilingi oleh Bukit Barisan, berada di atas sesar Sumatera, dan juga keberadaan gunung api aktif, kabupaten Kerinci memiliki tingkat ancaman bencana alam yang tinggi. Gunung meletus dan gempa bumi merupakan ancaman bencana yang memiliki resiko tinggi. Oleh karena sikap proaktif masyarakat dalam hal kesiapsiagaan bencana sangat diperlukan.
Sekolah merupakan tempat dimana anak kita menghabiskan sebagian besar waktumya dalam sehari. Dengan karakteristik bencana yang bisa datang kapan saja dan dimana saja, menjadi penting untuk membekali mereka pengetahuan bagaimana cara menghadapi bencana, terutama di sekolah yang berada di daerah rawan bencana. Pemerintah telah memberi perhatian khusus terhadap masalah ini dengan program Satuan Pendidikan Aman Bencana yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Program ini memberi banyak manfaat dengan mengenal resiko bencana yang ada di sekitar kita dan bagaimana cara kita menghadapi bencana tersebut, terutama bagi anak di satuan pendidikan khusus dimana mereka memiliki keterbatasan, baik itu dari segi fisik maupun mental.
SLB Al Muiz berada di Desa Kemantan Tinggi Kecamatan Air Hangat Timur kabupaten Kerinci dengan sejarah gempa bumi besar yang mengahancurkan banyak bangunan dan juga menelan korban jiwa pada tahun 1995. Menurut data dari INARisk, SLB Al Muiz memiliki ancaman gempa bumi yang tinggi. SLB Al Muiz sudah pernah menjalankan program Sekolah Madrasah Aman Bencana pada tahun 2018. Kegiatan ini cukup efektif dalam membangkitkan minat peserta didik dan seluruh warga sekolah untuk mengenal lebih dekat resiko bencana yang dapat terjadi di sekolah sehingga dapat meningkatkan kesiapsiagaan seluruh warga sekolah dalam menghadapi bencana yang terjadi sewaktu-waktu.
Dalam pelaksanaan kegiatan SMAB di sekolah kami, salah satu masalah yang muncul adalah bagaimana penerapan materi kesiapsiagaan bencana ini bisa diterapkan di sekolah dengan mempertimbangkan hambatan yang dialami oleh anak, khususnya anak tunagrahita dimana mereka memiliki kemampuan belajar yang rendah sehingga materi ini harus diberikan secara konsisten dan dengan cara yang sederhana dan menarik sehingga mereka dapat mengerti dengan mudah. Untuk mengadakan simulasi setiap tahun tentu saja memerlukan biaya yang besar, dan belum tentu sekolah punya anggarannya. Selain itu keterbatasan materi dan media pembelajaran kesiapsiagaan bencana di sekolah juga menjadi masalah yang muncul di kalangan para guru. Oleh karena itu tercetuslah ide untuk membuat Kartu Siaga Bencana, yaitu sebuah alternatif media pembelajaran bencana untuk peserta didik yang efektif, mudah untuk diterapkan di sekolah oleh guru tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.

Kartu Siaga Bencana ini merupakan kartu yang berisi gambar- gambar yang menarik disertai keterangan gambar mengenai jenis bencana alam, langakah-langkah penyelamatan dini, dampak bencana alam, rambu-rambu peringatan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan materi kesiapsiagaan bencana di sekolah.
Pembuatan Kartu Siaga Bencana ini juga cukup mudah, guru hanya perlu menyiapkan gambar-gambar mengenai kebencanaan, kemudian dicetak dan dengan bantuan peserta didik ditempel di atas kertas karton. Agar lebih awet akan lebih baik jika setelah ditempel diatas karton kemudian dilaminating.

Di bawah ini terdapat contoh Kartu Siaga Bencana tema Gempa Bumi :

Kartu ini dapat digunakan sebagai salah satu media dalam menyampaikan meteri kebencanaan kepada peserta didik tunagrahita. Materi yang disampaikan akan jauh lebih efektif dapat dipahami oleh anak tunagrahita dengan melihat gambar-gambar yang ada. Untuk lebih

menanamkan pengetahuan mengenai materi guru mendemonstrasikan gerakan langkah-langkah menyelamatkan diri ketika gempa diikuti oleh peserta didik sambil diiringi lagu “Siaga Bencana”.
Southeast Creative Camp for Special Education Teacher merupakan salah satu wadah bagi guru-guru yang mengajar di satuan pendidikan khusus untuk dapat mengembangkan diri menghadapi era 4.0 ke depannya. Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut dan berkembang untuk tahun-tahun berikutnya, dengan menghadirkan lebih banyak kategori lomba sehingga akan muncul lebih banyak guru-guru kreatif di Indonesia. Karena dari guru-guru inilah akan lahir generasi penerus bangsa yang berkualitas.
Untuk kedepannya saya berharap dapat menerapkan ilmu yang sudah saya dapatkan di kegiatan ini dan dapat berbagi pengalaman dengan rekan-rekan guru-guru yang lain, baik dari satu sekolah maupun dari sekolah lain yang berada di lingkungan sekitar saya. Saya juga berharap dapat memberikan motivasi bagi rekan-rekan sejawat bahwa tidak perlu ragu atau takut untuk mencoba hal baru, karena kalau orang lain bisa, kita pun bisa dan tidak ada yang tidak mungkin.

Terima kasih,
Catatan seorang guru udik di bawah atap Sumatera.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.