Raja Ampat, medianasional.id- Salah satu tokoh pemuda Raja Ampat, Junaidi Bondahara, kepada sejumlah awak media menyampaikan, janji PLN kepada ribuan pelanggannya terkait program Raja Ampat terang tidak terwujud.
Menurutnya, masuknya PLN di Waisai atas kehendak Pemerintah kabupaten (Pemkab) Raja Ampat dengan mencanangkan program Raja Ampat terang. Namun, faktanya berbeda, karena listrik di Waisai, ibukota kabupaten Raja Ampat selalu padam secara bergiliran.
“Dengan sering padamnya listrik banyak peralatan elektronik warga setempat rusak akibat pemadaman listrik, dan nyalanya tidak menentu,” ujar Junaidi, saat ditemui di depan pantai WTC, tepatnya di salah satu kedai kopi Barcelona, Jumat (2/11) sore.
Dijelaskan, awalnya pimpinan PLN di Waisai, Raja Ampat menjanjikan kepada ratusan warga yang saat itu hadir di gedung pari. Katanya, akan memberikan pelayanan sesuai dengan program Pemerintah yaitu Raja Ampat terang. Namun, hal itu tidak dirasakan masyarakat.
“Untuk itu, warga menagih janji kepada PLN terkait program kerja indonesia terang atau Raja Ampat terang yang saat ini tidak terwujud. Parahnya lagi, MOU antara Pemkab Raja Ampat dengan PLN tentang pelayanan sistem prabayar belum diketahui pihak DPRD Raja Ampat,” tukasnya. (Zainal)