Jembatan Gantung Hanyut Akibatkan Ekonomi Warga Resno “Morat-marit” Kirimkan Proposal ke DPR-RI Tak Jelas Juntrung

Mardalius, Kades Resno Kecamatan V Koto

Mukomuko, medianasional.id – Keinginan masyarakat Desa Resno, Kecamatan V Koto, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu mengharapkan pembangunan jembatan gantung, untuk menunjang daerah sentra produksi sawit masyarakat. Sebelumnya usaha telah pulah ditempuh dengan cara mengirimkan proposal ke DPR-RI, namun juga belum mendapat jawaban, alias belum jelas juntrungannya. Permintaan tersebut dikhususkan kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) setempat yang akan dilantik sebentar lagi.

Adapun kondisi jembatan gantung tersebut diperkirakan sepanjang 102 meter dengan lebar 1,2 meter, di Dusun II yang melintasi sungai Manjuto, yang merupakan daerah sentra produksi perkebunan sawit masyarakat. Sebenarnya, jembatan penyeberangan dahulu sudah ada, dibangun pada tahun 2014 lalu, menggunakan dan PNPM. Dan sekarang keadaannya sudah hanyut terkena dampak bencana banjir tahun 2015 lalu. Hal tersebut dikemukakan Kepala Desa (Kades) Resno, Mardalius, kepada awak media Selasa (30/7).

Menurut Kades, jembatan gantung yang dibangun dengan dana yang bersumber PNPM pada tahun 2014 silam, sekarang tinggal tiangnya saja, sementara badan serta tali kekang jembatan gantung itu, telah hanyut dibawa arus banjir derasnya air sungai Manjuto.

“Sekarang jembatan itu hanya tinggal kenangan saja, karena telah hanyut akibat banjir pada bencana alam tahun 2015 lalu. Saya selaku Kades, mewakili seluruh warga sangat mengharapkan kepada anggota dewan yang akan dilantik nanti, untuk bisa mengagendakan aspirasinya untuk menganggarkan sejumlah dana untuk pembangunan jembatan gantung. Karena ribuan hektare sawit masyarakat terdapat di seberang sungai manjuto. Akibat uang paling menyedihkan banyak hasil sawit yang susah memanennya sehingga tak teproduksi, membuat ekonomi masyarakat desa kami morat-marit jadinya,” ungkap Mardalius.

Selain itu, pihak Pemdes juga pernah mengajukan proposal kepada DPR-RI, yakni komisi 8 bagian bencana alam, dan ketika itu sudah di ACC untuk dibangun pada tahun 2019, tetapi pada kenyataannya sampai sekarang belum ada titik terangnya.

“Kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk pembangunan jembatan gantung segera terealisasi. Ada proposal yang kami ajukan kepada DPR-RI beberapa waktu lalu, dan katanya akan dibangun tahun 2019 ini, tetapi sampai sekarang belum ada kejelasannya,” demikian Kades. (Aris)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.