Ini Syarat Menciptakan Sekolah yang Mampu Beradaptasi Dengan New Normal

Wonosobo117 Dilihat

Wonosobo, medianasional.id – Ini syarat untuk menciptakan sekolah yang mampu beradaptasi dengan kenormalan baru (new normal) di tengah pandemi covid-19. Hal itu diungkapkan dr.Arlyn Yuanita, Sp.PD saat di temui Media Nasional di RSUD Setjonego Wonosobo (24/6/2020).

Dia juga menekankan pentingnya dukungan semua pihak yang terlibat, yaitu peserta didik, guru, orang tua, masyarakat, hingga pemerintah. Adapun syarat pertama, lanjut dia, “pemerintah harus memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan sesuai hak dan kapasitas. Misalnya pemerintah mengatakan tidak semua sekolah melakukan pertemuan tatap muka di kelas. Pastikan anak dapat bersekolah sesuai hak dan kapasitas, serta menunjukkan perilaku kenormalan baru.

Selain itu, para guru juga harus didukung agar dapat menerapkan kebiasaan baru dalam kegiatan belajar mengajar. Misalnya, dukungan akses internet selama pembelajaran jarak jauh (PJJ). Manajemen sekolah atau satuan pendidikan juga berkewajiban mengenalkan norma dan kebiasaan baru yang sehat di lingkungan sekolah. Tujuannya menekan potensi penyebaran covid-19. Mengenalkan anak didik tentang cuci tangan yang baik, memakai masker, menggunakan termometer di sekolah, belajar dengan menerapkan shift pagi-sore, dan menerapkan jarak antar tempat duduk,” imbuh dr.Arlyn.

” Selama Pandemi covid-19, anak-anak tidak bisa berdiri sendiri. Dibutuhkan peran orang tua dalam menjembatani komunikasi antara guru dan anak. Menurutnya, orang tua perlu berkomunikasi dan berdiskusi aktif dengan guru. Serta, mendengarkan dan menghargai perasaan anak. Sehingga proses pembelajaran bisa berjalan lancar.
Kelima, proses belajar dalam tatanan new normal juga tidak lepas dari peran masyarakat. Misal, kepatuhan masyarakat dalam mempraktekkan protokol kesehatan menjadi contoh bagi siswa. Selanjutnya, pemerintah daerah harus mendukung penerapan satuan pendidikan aman bencana. Jangan sampai buru-buru untuk masuk sekolah dan kemudian kebingungan. Ketidaksiapan sekolah dalam menjalankan PJJ membuat anak-anak rentan kehilangan hak atas pendidikan,” tuturnya.

Jika new normal ini akan di lakukan di sistem pendidikan sekolah maka sekolahan harus menerapkan sesuai protokol kesehatan seperti contoh harus wajib pakai masker, di tiap-tiap kelas ada wastafel untuk cuci tangan, satu meja satu anak, jam sekolah harus di bikin shift dan jika ada guru ataupun murid yang sakit harus di rumah di boleh berangkat berpergian ke sekolah ataupun ke luar rumah, pungkasnya.

Reporter : Andika

Editor : Drajat

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.