Indonesia dan UEA Lakukan MoU Tentang Urusan Agama Islam

Uncategorized157 Dilihat

Abu Dhabi, MEDIANASIONAL.ID – Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) menjalin kerjasama dalam urusan agama Islam dan wakaf. Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU oleh Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi dan Ketua Otoritas Umum Bidang Urusan Islam dan Wakaf UEA Mohammed bin Matar al Kaabi.

MoU berlangsung di Istana Kepresidenan Qasr al-Wathan, Abu Dhabi, yang disaksikan langsung Presiden Jokowi, dan Putra Mahkota Uni Emirat Arab, Shaikh Muhammed Ben Zayed (MBZ), serta Sekjen Kemenag M Nur Kholis Setiawan dan Tim KBRI di Abu Dhabi.

Hal itu disampaikan Menag, Fachrul Razi usai penandatanganan Mou, di Abu Dhabi Minggu (12/1/2020).

“Alhamdulillah, saya beserta Ketua Otoritas Umum Bidang Urusan Islam dan Wakaf UEA Mohammed bin Matar al Kaabi telah menandatangani MoU tentang urusan agama Islam. Penandatangan MoU ini dilakukan dalam kesempatan pertemuan antara Presiden Jokowi dan Crown Prince Muhammed Bin Zayyed (MBZ) di istana kepresidenan Qasr al-Watan, Abu Dhabi,” kata Menag.

“Salah satu poin penting sinergi ini adalah promosi moderasi beragama dan bahaya ekstrimisme,” tambahnya.

Sementara, ditempat yang sama, Sekjen Kemenag M Nur Kholis Setiawan yang hadir mendampingi Menag, menjelaskan, ada sejumlah isu kerja sama bilateral antara Indonesia dan UEA terkait urusan agama Islam dan Wakaf, yaitu :

Pertama, pertukaran pengalaman dan keahlian untuk mempromosikan konsep-konsep moderasi beragama, nilai-nilai toleransi, dan meningkatkan kesadaran publik dalam menghadapi bahaya ekstremisme.

Kedua, pengembangan kapasitas imam, khatib, dan mufti melalui berbagi praktik terbaik. Ketiga, pertukaran keahlian di bidang penghafalan Al Qur’an, pembacaan dan terjemahan Al-Qur’an dan Sunnah.

Keempat, pertukaran pengalaman di bidang manajemen wakaf, pengembangan dan investasinya. Kelima, bertukar cetakan, publikasi, dan terjemahan Kitab Suci Al Qur’an serta hasil cetakan, hasil penelitian, publikasi, dan majalah.

Keenam, pertukaran keahlian dalam pembangunan, pemeliharaan, dan pengelolaan masjid yang bertujuan untuk mempromosikan masjid sebagai tempat ibadah dan bimbingan keagamaan moderat yang aman.

“Terakhir, pertukaran delegasi dan peserta di semua tingkatan dan partisipasi pada forum, konferensi, dan Musabaqah Al-Quran,” terang Sekjen Kemenag.

Hal lain yang akan dibahas, lanjut Sekjen Kemenag, adalah terkait rencana bantuan hibah (grant) Pemerintah UEA berupa pembangunan fisik Grand Mosque Muhammad bin Zayyed di Solo, Jawa Tengah.

Menurutnya, Bantuan ini merupakan bagian dari komitmen UEA bersama RI untuk membangun masjid yang ramah bagi semua orang dan penyebaran Islam wasathiyah dan moderasi beragama.

“Kita juga akan menjalin kerjasama dalam penguatan e-learning madrasah,” tandas Sekjen Kemenag.

Informasi yang dihimpun media nasional, Menag beserta jajarannya dijadwalkan akan kembali ke Tanah Air pada Selasa (14/01) Besok.

Reporter : Zainal

Posting Terkait

ADVERTISEMENT
Konten berikut adalah iklan platform MGID, medianasional.id tidak terkait dengan isi konten.

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.