Guru PNS Kabupaten Madina Ikuti Metorologi Peningkatan Pembelajaran Workshop K-13

Sumatera Utara98 Dilihat

Mandailing Natal, medianasional.id – Para Guru PNS (Pegawai Negri Sipil) Kabupaten Mandailing Natal dari tingkat SD, SMP dan SMA wilayah Mandailing Julu Mengikuti Metorologi Peningkatan Pembelajaran Workshop Krikulum Tahun 2013 (K 13).

Kegiatan tersebut terlaksana selama Dua hari, pada Sabtu dan Minggu (7 – 8 April 2018) di Aula SMP N 4 Kotanopan. Kegiatan Metorologi Peningkatan Pembelajaran Workshop K-13 tersebut berjalan Sukses.

Acara dibuka oleh Wakil Ketua PGRI kabupaten Mandailing Natal M. Asmar Regar Sp, S.Pd sebagai Ketua Panitia, kegiatan tersebut bekerja sama dengan PGRI Kabupaten Mandailing Natal.

M. Asmar Regar Sp. Spd mengatakan, “Metorologi Peningkatan Pembelajaran Workshop K-13 PGRI Kabupaten Mandailing Natal yang terselenggara saat ini sebagai Tutor Media Suara (Pembimbing) dari KEMDIKBUD LPMP-Sumut Drs. Mahmud Arifin dan Beliau sudah melang-lang buana dan ahli sebagai Tutor Metorologi Peningkatan Pembelajaran K-13 di Sumatra Utara, kita sangat bersyukur beliau dapat hadir dan bisa memberikan materi yang berpotensi untuk peningkatan Pembelajaran bagi Guru Sekolah di wilayah Mandailing Natal pada khususnya, program pemerintah di bidang Pendidikan sekarang adalah mewujudkan dan menggalakkan program Krikulum 2013 (K-13),” jelasnya.

M. Asmar menambahkan, sangat senang atas kemauan dan kehadiran para Guru untuk mengikuti acara kegiatan Workshop K-13 di Aula SMP N 4 Kotanopan ini, “intinya para Guru ingin maju dan menambah ilmu pengetahuan yang berpotensi dapat dikembangkan, dan diterapkannya nanti di Sekolah masing-masing sesuai dengan tuntutan Pemerintah bidang Pendidikan. Dengan diterapkannya program K-13, bagi yang sudah mengikuti kegiatan Workshop K-13 saya harap mulai saat ini para Guru dapat menerapkannya di Sekolah masing-masing,” pungkasnya.

Yumna Sari peserta (Guru) yang mengikuti acara workshop Metorologi peningkatan Pembelajaran K-13 merasa senang, “selain Ilmu, kita juga dapat pengalaman yang berharga, untuk mengikuti acara-acara Workshop K-13 seperti ini kita harus jauh ke Propinsi. Hari ini saya sangat senang dan bangga dengan PGRI Kab. Mandailing Natal dapat mendatangkan Tutor media suara ke daerah kami”, tuturnya.

Sampai saat ini materi pembelajaran yang disampaikan Tutor adalah tentang bagaimana cara agar bisa naik Pangkat. “Kami diajari dan di latih di sini, baru pertama kali ini terjadi di Mandailing Julu saya sangat senang dan mendukung kegiatan ini”, jelasnya.

Drs. Mahmud Arifin mengatakan, “dengan Workshop K-13 dapat meningkatkan proses belajar mengajar untuk meningkatkan mutu Pendidikan khususnya bagi generasi yang akan datang. Peran aktif guru penting untuk kemajuan generasi yang lebih baik, dengan Workshop K-13 harus membangun skil-skil handal beralih dari sistem pembelajaran lama seperti dahulu dan pengajar harus punya Media yang dapat mendukung kinerja sehingga anak didik dengan mudah menanggapi metode yang di sampaikan dan sianak tidak merasa terkungkung atau jenuh dan pengajar, selain itu harus bisa menyesuaikan situasi keadaan lokasi tempat. Peserta didik harus juga bisa menganalisis dan mengaudiensi menggambarkan metode yang ingin di sampaikan,” jelasnya.

Pada tahun 2017 lalu Mahmud mengatakan, pernah juga diundang mengisi acara Workshop K-13 di Panyabungan di Gedung Serba Guna yang diikuti 1000 Peserta dari PNS dan dihadiri oleh Bupati Mandailing Natal Drs Dahlan Hasan Nasution, Sekda dan kepala Dinas Pendidikan. Pada saat itu juga saya membimbing mutu dan karya tulis para Guru dan meningkatkan metode pembelajaran”, ucapnya.

Ia juga menyebutkan Pada tahun 2018 dan 2019 seluruh Indonesia secara Nasional program Workshop K-13 akan diperlakukan dari kelas 1,2,3 dan kelas 10,11,12 di seluruh Sekolah di Indonesia.

Bimbingan Workshop K-13 pertama akan dimulai dari sistem pembelajarannya menganalisis SKLKIKD (Setandar Kompetensi Lulusan) sebuah sistem pembelajaran yang dilakukan itu Guru harus memulai dari pemahaman analisis Standar Kompetensi Kelulusan, kompetensi Inti dan kompetensi Dasar, analisis ini harus dilakukan Guru untuk bisa memasukkan dalam perencanaan dan baru melakukan proses pembelajaran.

“Kategori pembelajaran boleh di luar kelas dan memanfaatkan lingkungan Sekolah supaya variasi pembelajaran itu anak-anak tidak merasa terkungkung, di luar lingkungan sekolah pun bisa kalau itu dibutuhkan untuk menerapkan suatu pembelajaran supaya anak bisa mengamati seperti di pasar contohnya”, pungkasnya.

“Harapannya dengan diadakan bimbingan Workshap K-13 yang diselenggarakan PGRI Kab. Mandailing Natal dapat meningkatkan pembelajaran yang lebih maju dan memacu para Guru agar lebih giat untuk mendidik dan memberikan pelajaran bagi anak di Sekolah”, tambahnya.(Makmur)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.