Gempa Lombok Tewaskan 14 Orang

Lombok, medianasional.id – Gempa tektonik yang terjadi hari Minggu, (29/7) kemarin sekitar pukul 05.47.39 WITA mengguncang wilayah Lombok, Bali dan Sumbawa. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan M=6,4. Menurut data dari BNPB, korban meninggal dunia sampai saat ini tercatat sudah 14 orang.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km arah timur laut Kota Mataram, Propinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24 km.

Data sementara dari BPBD Propinsi NTB mencatat di Kabupaten Lombok Timur 10 orang meninggal dunia (salah satunya warga negara Malaysia), 70 orang luka berat dan 143 orang luka ringan.

Sementara di Lombok Utara terdapat 4 orang meninggal dunia, dan 13 orang luka dirawat di Puskesmas Senaru, dan 7 orang dirawat di Puskesmas Bayan.

Gempa yang cukup keras dan terjadi berulang kali ini juga mengakibatkan ratusan rumah di Kabupaten Lombok Timur roboh dan dua rumah hancur di Kecamatan Kuripan dan Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat. Sementara itu korban luka berat sebanyak 17 orang.

Siaran Pers yang diterima ‪dari Badan Meterologi Klimatologi Gefisika (BMKG) Mataram, Senin (30/7) pagi ini mengabarkan, bila dilihat dari lokasi episenter, kedalaman hiposenter, dan mekanisme sumbernya maka gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Dikatakannya, guncangan gempabumi ini telah dirasakan di daerah Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa Barat dan Sumbawa Besar pada skala intensitas II SIG-BMKG (IV MMI), Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja dan Gianyar II SIG-BMKG (III-IV MMI). Sementara di Bima dan Tuban II SIG-BMKG (III MMI), Singaraja pada skala II SIG-BMKG atau III MMI dan Mataram pada skala II SIG-BMKG atau III MMI. Namun hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.

Berdasarkan hasil monitoring BMKG hingga  ‪pukul 06‬. 25. menunjukkan telah terjadi 11 gempabumi susulan (aftershock) yang paling kuat M=5,7.

“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tandas Agus mengingatkan.

Reporter : Hernawardi
Editor: Dian

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.