Eksistensi Perempuan dalam Buku “Perempuan” Karya M. Qurais Sihab

Artikel254 Dilihat

Eksistensi Perempuan dalam Buku “Perempuan” Karya M. Qurais Sihab

Oleh: Siti Zulaeka
(Mahasiswi Universitas Peradaban Bumiayu)

Wahai seluruh manusia, sesungguhnya kami telah  menciptakan kamu (terdiri) dari lelaki dan perempuan dan kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal, sesungguhnya yang termulia diantara kamu adalah yang paling bertakwa.

Eksistensi berasal dari bahasa latin yaitu existere yang mempunyai arti muncul, ada, timbul dan berada. Lantas kemudian dari eksistensi tersbut melahirkan penjelasan bar tentang eksistensi seperti halnya, eksistensi sdalah apa yang ada, eksistensi adalah apa yang dimiliki, eksistensi adalah segala seustau yang dialami dengan penekanan bahwa sesuatu itu ada, dan eksistensi adalah kesempurnaan.  Setiap manusia memiliki ruang eksistensi sendiri-sendiri mereka menginginkan sebuah keberadaannya diakui oleh manusia yang ada juga, misal saja seorang penulis eksistensi melalui karyanya, seorang politik eksistensi melalui keahliannya dalam bidang publik speaking di depan massa.

Berbicara tentang perempuan memang tidak ada habis-habisnya. Perempuan selalu menjadi pembahasan yang menarik dalam kajian apapun, termasuk DR. M. Qurais Sihab yang telah ahli dalam bidang penulisan dan salah satu karyanya yang mengupas tentang perempuan ialah buku yang berjudul “Perempuan”. Selain beliau seorang ulama besar islam kontemporer berkebangsaan mesir Muhammad Al-Ghazali menulis “Kalau kita mengembalikan pandangan ke masa sebelum seribu tahun, maka kita akan menemukan perempuan menikmati keistimewaan dalam bidang materi dan sosial yang tidak dikenal oleh perempuan-perempuan di kelima benua” maksudnya bahwa keadaan perempuan lebih baik dibandingkan dengan keadaan perempuan-perempuan barat dewasa ini.

Hidangan yang disuguhkan kepada pembaca tentang buku yang berjudul Perempuan tidak lepas dari keberadaan seorang perempuan. Beliau memadukan antara sastra dengan dibumbui ayat-ayat Al-Qur’an tentang perempuan. Hal-hal tabu yang dirasa oleh manusia dalam realita dikupas tuntas oleh beliau dalam bukunya. Antara laki-laki dan perempuan sudah tidak lagi dipermasalahkan keberadaannya, namun seringkali diskriminasi menjadi perkara yang substansi dalam pembahasan tentang perempuan. Memang ada yang harus dibenarkan dalam kata kesetaraan gender, sebenarnya bukan kesetaraan yang harus ditegakkan melainkan keadilan gender. Sebab antara laki-laki dan perempuan secara lahiriah sudah berbeda tidak bisa dipaksa harus sama. Dalam buku perempuan karya M. Qurais Sihab ada beberapa point tentang keberadaan perempuan.

Perempuan Dan Kecantikan

Keterkaitan antara kecantikan dengan perempuan sangatlah melekat. Perempuan selalu dinobatkan sebagai manusia yang harus memiliki daya tarik bagi kaum laki-laki. Secara fitrah perempuan sudah cantik dari lahirnya, bentuk serta warna kulit tidak mempengaruhi kata kecantikan menjadi keburukan, sebab Tuhan menciptakan perempuan sesuai dengan porsi jenis kelaminnya. Kecantikan yang dimaksud oleh sang penulis buku perempuan ialah kecantikan dari dalam diri lantas terpancar melalui wajahnya. Cantik disini bukan hanya mereka yang memakai aksesoris mewah, kosmetik mahal dan memiliki warna kulit yang putih.

Standarisasi kecantikan tidak dapat melalui fisik. Dahulu mereka yang cantik ialah yang berambut keriting, berjalan layaknya jalan di lumpur, bertubuh kekar, semakin perkembangan zaman kecantikan mulai diukur dari domestik kosmetik yang semakin banyak produknya. Mereka berlomba-lomba untuk mempercantik diri dengan berlomba-lomba pula dalam menggunakan kosmetik. Hal ini menjadi keberuntungan bagi produksi kosmetik di tataran dunia. Hingga akhirnya mereka berpikir bahwa standarisasi perempuan tergantung menggunakan jenis kosmetik apa dan harga yang mahal.

Keberadaan perempuan dan kecantikan sudah menjadi fitrah bahwa perempuan sejak lahir sudah dinobatkan menjadi seorang putri yang memiliki aura ketertarikan sendiri bagi kaum laki-laki atau sesama perempuannya. M. Quraish Sihab mengupas tentang kecantikan begitu lekat, hingga definisi cantik bukan hanya dilihat dari parasnya saja. Sudut pandang dari buku perempuan kecantikan terbentuk karena moral hingga terpancar sampai ke luarnya. Artinya akhlak dalam pandangan islam termasuk dari definisi kecantikan bukan hanya kosmetik saja. Semua perempuan pada hakikatnya cantik yang menamai buruk dan baiknya adalah cara pandang dari masing-masing orang.

Perempuan Dan Kepemimpinan

Kita sering mendengar bunyi potongan ayat dari Al-Qu’an surat An-Nisa yang memilki arti bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi kaum perempuan. Ayat tersebut sering menjadi senjata bagi seorang lelaki ketika sedang melakukan kompetisi dalam ranah pemilihan ketua. Jika ditafsir maksud dari ayat tersebut ialah dalam konteks rumah tangga, artinya suami adalah kepala atau ketua dalam menjalankan sistematika rumah tangga. Namun yang sering menjadi pertanyaan bagi khalayak umum mengenai posisi strategis perempuan pada ranah kepemimpinan apakah diperbolehkan? Dalam hadist riwayat bukhori dan muslim melalui abdullah Ibnu Umar r.a berkata bahwa “ semua kamu adalah pemimpin bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Penguasa adalah pemimpin, lelaki (suami) adalah pemimpin dalam rumah tangganya, perempuan (istri) adalah pemimpin di rumah suaminya dan terhadap anak-anaknya. Semua kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin bertanggung jawab atas kepemimpinannya” artinya bahwa dalam setiap manusia yang diciptakan oleh Tuhan sudah memiliki jiwa kepemimpinan atau kita kenal dengan sebutan khalifah fil ard bahwa manusia adalah pemimpin di bumi.

Perbedaan antara perempuan dan laki-laki secara biologis sudah sangat kita ketahui seperti halnya perempuan melahirkan, menyusui, dan mengandung sedangkan hal demikian tidak dirasakan oleh seorang laki-laki. Jika kita dalami maknai kata “Pemimpin” bahwa seorang pemimpin ialah seorang yang mampu memengaruhi orang lain artinya bahwa seorang yang sedang menjadi pemimpin mampu memberikan keputusan serta mengarahkan anggotanya. Hal tersebut menjadi sebuah senjata bagi seorang perempuan. Senjata pertama bahwa dengan kehalusan hatinya dan ramah tingkahnya hingga tidak sedikitpun orang akan mampu terpengaruh oleh dirinya. Senjata kedua argumentasi kuat perempuan yang menyentuh nalar sehingga bisa dikatakan bahwa dalam hal ini seorang perempuan mampu menjadi seorang pemimpin meski kedua senjata tersebut tidak menjadi pedoman bahwa kepemimpinannya akan sehat dan Husnul khotimah. Perempuan dan laki-laki secara fitrah memang berbeda, namun perbedaan tersebut tidak menjadikan sebuah kerugian dari salah satu pihak. Perempuan dapat berperan menjadi siapapun dalam keadaan apapun begitupun laki-laki. Tuhan menciptakan perbedaan bukan untuk menjadi sebuah permasalahan justru dengan adanya perbedaan kita saling memperbaiki dan saling melengkapi. Menjadi pemimpin bukan dilihat dari jenis kelamin tapi dilihat dari dedikasi serta rasa tanggung jawab yang sangat dimiliki.

Perempuan dan Politik

Sampai saat ini topik yang masih hangat dibicarakan dalam islam ialah keterlibatan perempuan dalam dunia politik. Dalam buku yang ditulis oleh M. Quraish Sihab bahwa pada saat itu di kuwait pada bulan maret tahun 2005 sedang terjadi polemik terkait dengan pendukung dan penentang hak perempuan untuk memilih dan dipilih sebagai wakil rakyat yang berwenang menyalurkan aspirasinya dan juga terlibat langsung dalam menetapkan kebijaksanaan pemerintah menyangkut masyarakat, bahkan ikut memerintah. Di negara Arab hak memilih dan dipilih bagi perempuan belum disetujui. Banyak dari mereka yang mengeluarkan dalil-dalil sebab mengapa perempuan tidak boleh menduduki ranah politik dan memiliki hak untuk terlibat dalam pemilihan. Kaum-kaum tersebut ialah kaum yang melihat perempuan dari sisi kelemahan dan kelembutan saja tidak melihat dari sisi lainnya.

Di Negara Indonesia Pemerintah dan DPR sebagai pembuat Undang-Undang hanya sepakat mengenai 30% keterwakilan perempuan sebagai calon legislatif dalam pemilu sebagaimana yang diamanatkan dalam Pasal 245 dan Pasal 246 Ayat (2) UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Keterlibatan seorang perempuan dalam hal ini seolah hanya menjadi sebuah ganjel atau sebuah pandangan mata agar tidak bosan. Perempuan dalam bidang apapun sering kali ditempatkan pada bidang yang terkadang mereka memiliki potensi lebih, misal saja pada bagian konsumsi ataupun hal yang lelaki pun bisa melakukannya. Dalam QS. At-Taubah 9:71 artinya “ Orang-orang yang beriman, lelaki- dan perempuan, sebagian mereka adalah auliya’ bagi sebagian yang lain. mereka menyuruh yang makruf, mencegah yang mungkar, melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul_Nya. Mereka itu akan dirahmati Allah; sungguh Allah maha perkasa lagi maha bijaksana’

Pengertian kata auliya disini mencakup kerja sama, bantuan, dan penguasaan sedangkan pengertian menyuruh yang makruf artinya berbuat baik, menasehati, menolong orang yang kesusahan sedangkan mencegah yang mungkar berati bahwa kita harus mencegah sesuatu yang berhubungan dengan perbuatan buruk atau jahat. Dalam konteks ini bahwa penerapan sifat auliya ini bisa diaktualisasikan dalam bentuk sistem kemasyarakatan seperti dalam tatanan politik dan kepemerintahan. Bahwa keterlibatan perempuan dalam dunia politik tidak ada hukum anatar haram dan halal, namun memang sudah seharunya jika niat baik dalam keterlibatan perempuan akan memberikan nilai kualitas pada masyarakat kenapa tidak diperbolehkan dan hanya diberikan 30%, artinya ada batasan untuk kaum perempuan dalam berkiprah pada dunia perpolitikan. Ketika pedoman kita adalah argumen ulama dahulu saat melarang perempuan menduduki raha ketatanegaraan kita harus melihat dari sudut padang situasi dan kondisi karena pada hakikatnya setiap zaman pasti akan melalui perkembangannya. Jika dahulu bayi perempuan tidak dibiarkan hidup, lantas perempuan hanya menjadi budak yang diperjual belikan, namun tidak dengan keadaan saat ini, sebab  yang sedang terjadi saat ini bahwa kehadiran perempuan akan semakin berperan karena perempuan semakin meningkatkan kualitas dirinya dengan berbagai ilmu pengetahuan yang dipelajarinya.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.