Dua Desa Di Kecamatan Ipuh, “Rawan” 9 Orang Warga Positif DBD

Mukomuko, medianasional.id – Sedikitnya sepuluh orang warga di dua desa, yakni Mundam Marap dan Semundam, kecamatan Ipuh kabupaten Mukomuko, dinyatakan positif terserang Demam Berdarah Dengue (DBD). Gejala itu bermula, tepatnya pada hari Jum’at (02/03), dua orang yang terindakasi positif DBD. Yang selanjutnya, Minggu (08/04) berkembang, menjadi sepuluh orang secara total.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, Junharto.SKM melalui staft Pengelola Program Malaria (PPM) DBD Rully Herlindo.SAP, tidak membantah atas kebenaran Kejadian Luar Biasa (KLB) di kecamatan Ipuh tersebut. Kendati demikian kata pria yang akrab dengan sapaan Rully itu, pihaknya telah melaksanakan segala upaya. Terkait untuk memperkecil jumlah penderita kasus yang bisa mematikan, apabila tidak ditangani dini secara medis.

Warga yang terserang penyakit, akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut, berdasarkan ungkapan Rully, rata-rata orang di usia 15 sampai 44 tahun. Kata Rully kejadian itu, tidak bisa dikatagorikan KLB. Karena yang berhak menyatakan hal tersebut Kejadia Luar Biasa adalah kepala Dinkes serta kepada kepala daerah setempat.

Dijelaskannya, warga dua desa tersebut, memang berjumlah sepuluh orang. Akan tetapi, telah mendapakan rujukan ke Rumah sakit (RS) yang ada di Kota bengkulu, berdasarkan rujukan dari Puskesmas Ipuh. “Yang pada pasca kejadian itu juga, langsung mendapatkan penanganan secara medis. Sementara satu orang, cukup mendapatkan perawatan di Puskesmas Ipuh. Karena dinyatakan gejala demam malaria biasa, (Belum Positif DBD, red)”. Ujar Rully.

“Ada memang anak-anak diatas usia 5 tahun yang terserang DBD, akan tetapi satu dua orang saja. Memang kalau untuk cangkupan kecamatan, bisa dikatakan KLB. Diantara sembilan orang yang dirawat pada RS di Kota Bengkulu, hanya tiggal dua orang saja lagi, mendapakan perawatan secara intensif. Sementara yang delapan orang lainnya, sudah kembali ke desanya masing-masing.” Katanya.

Dikatakan Rully, pihaknya telah dan masih berjalan, sedang melaksanakan poging secara fokus dan terpusat di dua tersebut, dengan radius 150 sampai 200 meter. Sedangkan untuk menekan terjadinya kasus DBD itu, katanya lagi. Disamping telah dilakukan sosialisasi olehnya,  pihaknya juga meminta kepada seluruh lintas sektor, untuk bersama-sama menekan angka kejadian itu, dengan membudayakan pola hidup bersih.

” Untuk menekan angka DBD, hendaknya kita semua membudayakan pola hidup bersih. Disamping itu, kami juga tetap akan melakukan penyelidikan evidemiologi. Berdasarkan penyelidikan, dua desa di kecamatan Ipuh tersebut, memang terdapat jentik-jentik nyamuk aedes aegypti. Yang talah kami lakukan upaya pembunuhan.” Pungkasnya.(Aris)

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.