Drs Teten Masduki memastikan restrukturisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Berjalan di Kota Pekalongan

Uncategorized63 Dilihat

 

Kota Pekalongan – Kota Pekalongan mayoritas penduduknya merupakan wirausaha batik dan perikanan. Banyaknya Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Pekalongan membuat Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia (Menkop UKM RI) Drs Teten Masduki memastikan restrukturisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) berjalan di Kota Pekalongan. Pasalnya pihaknya telah mengeluarkan kebijakan dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk restrukturisasi pinjaman atau pembiayaan bagi pelaku usaha terdampak Covid-19.

Saat konferensi pers di Lobby Hotel Dafam Kota Pekalongan, Jumat (7/8/2020), Menkop UKM Teten mengungkapkan bahwa target KUR September/Oktober 2020 100% sehingga kemungkinan dapat ditambah lagi sesuai kebutuhan. “Penyerapan untuk subsidi bunga telah mencapai 13,87% atau sebesar Rp845,22 milyar yaitu penyerapan bunga KUR sebesar Rp654,5 milyar. Selanjutnya penyerapan subsidi bunga non KUR melalui perbankan dan perusahaan pembiayaan sebesar 191,17 milyar,” papar Teten.

Lanjut Teten menjelaskan, penempatan dan restrukturisasi melalui bank anggota himbara telah terealisasi 44,71% atau Rp35,219 triliun dari anggaran sebesar Rp78 triliun. Nanti ini realisasinya lewat BRI, Mandiri, BTN, dan BNI. “Lalu belanja imbal jasa melalui Askrindo dan Jamkrindo terealisasi 6,38% atau sebesar Rp318,9 milyar alokasi Rp5 triliun. Nah program ini yang akan terus dievaluasi, tahap sekarang adalah tahap percepatan, penyaluran Program PEN ini perlu jemput bola. Maka dari itu saya keliling ke berbagai daerah menemui kepala daerah dan penggiat UKM dan koperasi agar mengajukan permintaan restrukturisasi,” terang Teten.

Disampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan pembiayaan yang lebih murah dengan bunga 3% dengan grace period enam bulan bagi pelaku usaha yang sekarang belum mengambil pinjaman ke bank. Ada tambahan program baru yang disampaikan presiden yaitu hibah produktif atau bansos produktif berupa hibah modal kerja RP22,4 juta per orang untuk 12 juta usaha mikro dan ultra mikro yang belum mengajukan pembiayaan.

“Pemerintah akan terus mendorong agar UKM bangkit karena pemulihan ekonomi nasional dimulai dari UKM yang penyerapan tenaga kerjanya 97%,” tandas Teten.

Terkait dengan Program PEN ini salah seorang wirausaha dari Kota Pekalongan, Agung sempat menulis curhatannya di media sosial dan diunggah ke media sosial Kemenkop UKM. Agung menceritakan kegelisahannya karena tak bisa membayar cicilan di salah satu bank karena adanya Covid-19 ini. “Saya akhirnya mendapat respon cepat. Saya dihubungi oleh orang Kemenkop UKM dan pihak bank tersebut. Ternyata ada kesalahan komunikasi. Akhirnya saya tahu ternyata program tersebut telah berjalan dan ada informasi l3nundaan selama enam bulan,” ujar Agung.

Agung menjadi salah satu pelaku usaha yang menerima  manfaat dari program pemulihan ekonomi nasional ini. Usai menceritakan hal yang dialaminya Agung meminta foto bersama dan tanda tangan Menkop UKM Teten, serta memberikan kenang-kenangan selendang batik, produk yang ia jual. (Sofyan Ari / Anton Sutarko)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.