Diduga Salah Paham, Peratin dan Wartawan Nyaris Adu Jotos

Lampung Barat150 Dilihat
RZ dan EF saat menemui medianasional.id.

Lampung Barat, medianasional.id – Diduga karena tersulut emosi, seorang Peratin (Kepala Desa) Pekon Sukarame Kecamatan Balikbukit Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Takzim nyaris “menghajar” dua oknum wartawan mingguan, Selasa (05/06/18).

Takzim menunjukkan sikap yang dianggap tak pantas dilakukan oleh seorang pemimpin. Pasalnya, tanpa alasan yang tepat oknum peratin tersebut mengusir wartawan yang berkunjung ke kediamanya di Pekon Sukarame.

RZ dan EF yang merupakan reporter dari Dinamika News awalnya bermaksud konfirmasi dengan Takzim, namun di tengah perbincangan mereka, Takzim tersulut emosi dan sempat adu mulut.

Kejadian tersebut dipicu karena Takzim salah mengartikan kata yang disampaikan masing-masing. Sehingga Takzim dan kedua wartawan itu cekcok mulut. Bahkan nyaris adu jotos. Bentrok fisik tak terjadi lantaran wartawan itu pergi.

Dari keterangan salah seorang wartawan RZ menceritakan kronologi pengusiran tersebut kepada medianasional.id.

Menurutnya, awalnya mereka berkunjung ke kantor peratin dimaksud, namun peratin itu tidak berada di kantor, dan ada salah seorang staf yang berada di kantor itu mengatakan bahwa peratin sedang berada di luar.

“Selang beberapa saat ada seorang warga datang menanyakan keberadaan peratin, karena ada masalah pribadi terkait Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Tetapi justru Peratin Itu memarahi warga tersebut dengan nada yang kurang pas, dan mengajak untuk berkelahi,” jelas RZ.

Masih kata RZ, karena merasa penasaran kedua wartawan tersebut mendatangi kediaman Takzim, berniat mengkonfirmasikan permasalahan itu, serta menanyakan soal ketidak hadiran peratin itu di kantornya.

Sesampainya di rumah peratin tersebut, ternyata dirinya berada di rumah dan peratin itupun menyambut kedatangan kedua wartawan itu. “Awalnya kami disambut seperti biasa dan dipersilahkan duduk,” imbuh RZ.

Ditambahkanya, setelah dipersilahkan duduk keduanya mempertanyakan kedatangan warga di kantornya. Takzim pun menjawab dirinya memarahi warga tersebut karena cara warga itu dianggap tidak sopan terhadap dirinya.

Dan dalam percakapan ketiganya terselip kalimat dari RZ. “Saya juga Suka Kalau Digitukan Orang” maksud RZ kalimat tersebut memihak kepada si Peratin dalam artian dirinya pun berani ribut jika ada orang yang dianggap kurang beretika terhadapnya.

“Maksud saya bukan memihak kepada warga tetapi justru memihak kepada peratin itu,” papar RZ.

Akan tetapi sebaliknya, lanjut RZ, dengan terselipnya kalimat tersebut Takzim beranggapan kedua wartawan itu justru memojokan dirinya dan mengeluarkan kata-kata yang lantang bercampur emosi.

“Kalau begitu ayo kita bertiga aja yang berantem ayo mau dimana mumpung pedang saya baru saya asah, sekarang pergi kalian dari rumah saya,” ungkap RZ menirukan ucapan peratin tersebut.

Terpisah, ketika Takzim dikonfirmasi via ponselnya mengatakan dirinya emosi karena kedua wartawan itu seakan memihak kepada warga, yang diduga tidak sopan terhadapnya, dan bagi Takzim permasalahan tersebut merupakan masalahan pribadi.

“Saya emosi dan tersinggung karena  kalimat mereka berdua yang seakan memojokan saya,” jelas Takzim.

Reporter : Dedi F
Editor : Dian F

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.