Diduga Ada “Kongkalingkong” Terhadap Proses Lelang Pengadaan Map Raport

 

Edrianto Alias Tepang

Mukomuko, medianasional.id – Diduga ada Kongkalingkong (Persengkokolan Curang) dalam proses pelelangan pengadaan belanja Cetak Map Roport sekolah di kabupaten Mukomuko. Pasalnya, proses pelalangan pengadaan pembungkus Buku Raport sekolah, baik tingkat Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) sampai setara Sekolah Menengah Pertama (SMP), terdapat berbagai kejanggalan yang terjadi.

Hal itu diungkapkan Edrianto alias Tepang, Senin (29/10) kepada awak medianasional.id. Menurunya kejanggalan pertama, yaitu adanya perubahan undangan pembuktian, yang semestinya dilakukan pada tanggal 16-17/10/2018, namun ada perubahan yang disengaja oleh pihak panitia, menjadi 18/10/2018. Selain itu masalah anggaran, dimana pagu awal anggaran untuk pengadaan sampul raport tersebut, yakni Rp 280 juta menjadi Rp 188 juta, yang dimenangkan CV. Aiko Yatuka. Untuk pencetakan 6.085 buah pembalut atau map pembungkus buku raport.

“Masa anggaran tender itu berubah menjadi anggaran untuk proyek pengadaan Perintah Langsung (PL). Perihal itu jelas-jelas telah menyalahi aturan,” katanya.

Menurut Tepang ada keterangan dari pihak panitia lelang, yang dianggapnya tak mesuk akal. Karena CV. Aiko Yutaka yang menjadi pemenang tersebut, domisilinya jauh. Dan itu sebabnya CV. Desta Saudara yang merupakan pemenang kedua dengan penawaran Rp 219 juta tersebut, urung dimenangkan.

Dan berasarkan keterangan Tepang, yang merupakan Direktur CV. Desta Saudara itu, diduga ada unsur permainan dibalik layar, dilakukan panitian dengan pihak CV. Aiko Yutaka. Dikatakannya, melalui surat sanggahan yang dilayangkannya kepada pihak Unit Layanan Pelelangan (ULP) setempat, dia menyatakan sangat keberatan dan tidak menerima hasil dari proses dari pelelangan tersebut.

“Kami mengingikan adanya proses lanjutan yang berkeadilan, sesuai dengan prisip dasar pengadaan barang dan jasa, yang efektif, efisien, adil dan tidak ada diskriminatif serta bebas dari persengkokolan terencana dan KKN,” tukasnya.

Sementara itu, dikonfirmasi via ponsel ketua Program Kerja (Pokja) ULP Mukomuko Ramon, dia enggan berkomentar banyak, sepertinya tak mau untuk mengklarifikasi persoalan itu melalui ponsel. Yang menyatakan sebaiknya bertemu langsung dikantor.  Karena secara kebetulan yang bersangkutan sedang berada di kota Bengkulu. “Kalau bicara tentang persoalan itu, banyak yang perlu dijelaskan. Sebaiknya nunggu saya pulang saja,” singkatnya.(Aris/Ras)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.