Bupati Wihaji Ingin Jadikan Batang Sebagai Kawasan Agribisnis dan Agrowisata Wisata Tanaman Jeruk

Batang103 Dilihat

Batang, medianasional.id – Untuk mendukung program menciptakan 1000 wira usaha baru bidang pertanian sebagai kawasan agribisnis dan agrowisata tanaman jeruk, serta guna mendukung tahun kunjungan wisata 2022 dengan heaven of Asia. Pemerintah Kabupaten Batang menggandeng Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian.

Kerjasama tersebut dilaksanakan dengan Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Kota Batu Malang Jawa Timur, dengan pemberian bibit jeruk sebanyak 35.335  Batang dan penanaman bibit yang berlangsung di Balai Benih Holtikultura (BBH) Clapar Kecamatan Subah Batang, Rabu (25/4/18).

Plt. Bappelitbang Kabupaten Batang Lany Dwi Rejeki mengatakan, kegiatan tersebut berdasarkan kesepakatan Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian RI di bawah koordinasi Pusat penelitian holtikultura, yang di laksankan oleh Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Kota Batu yang memberikan bibit jeruk bebas penyakit secara gratis.

Selain Pemkab Batang mendapat dukungan bimbingan teknologi oleh para ahli dan demplot di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Warungasem, Reban dan Bawang.

Ia juga menjelaskan bibit yang telah dikirim sejumlah 21.260 batang dari total bantuan 35.335 batang terdiri dari empat varietas, yaitu Siam, Pontianak, Siam Madu, Keprok Terigas dan Keprok RGL, rencana akan dikirim lagi kekuranganya pada bulan November 2018.

“Bibit jeruk diharapkan dapat mendorong bertambahnya areal pertanaman jeruk seluas 70 hektar. dan ini jumlah cukup besar yang membutuhkan kerja keras bersama agar slogan Republik jeruk dapat sukses,” kata Lany Dwi Rejeki.

Bupati Batang Wihaji mengatakan, dengan mayoritas masyarakat Batang petani sangat cocok sekali dengan pengembangan kawasan jeruk, dengan harapan Balai Benih Holtikultura milik Pemkab dapat di maksimalkan dengan menanam jeruk yang di bantu gratis.

“Balai Benih Holtikulura (BBH) ini bisa dijadikan agrowisata baru yang sudah di masukan Perda sebagai bagian tempat wisata dan tempat edukasi bagi masyarakat,” kata Wihaji.

Kabupaten Batang memiliki punya sejarah kejayaan tanaman buiah jeruk lanjutnya, sehingga bantuan tanaman jeruk tersebut bisa mengembalikan kejayaanya, karena hanya butuh keseriusan bersama dan kerja keras bersama.

“Kami juga berharap kepada masyarakat yang menerima bantuan bibit jeruk bisa di jadikan centra – centra jeruk di arah tempat wisata. Sehingga masyarakat yang wisata juga bisa mampir di kebun jeruk yang berada di 12 Kecamtan Batang,” kata Wihaji.

Bupati juga berharap Kementrian bisa mendampingi agar tanaman jeruk bisa tumbuh dan berbuah bagus, untuk mensukseskan dan menjadi Batang sebagai centra agribisnis dan agrowisata pertanian.

Kepala Pusat Penyediaan dan Pengembangan Holtikultura Kemnetrian RI, Hardianto mengatakan, Jeruk yang kami berikan secara gratis sesaui dengan kultur geografis wilayah, tergantung permintaan dari masing – masing daerah.

“Kita punya varietas bibit jeruk untuk dataran rendah, medium dan dataran tinggi kita pilih Jeruk keprok 55, dataran rendah kita punya bibit jeruk keprok madura dan Siem pontinanak, tergantung ketinggian tempat saja,” kata Hardianto.

Di jelaskan bibit jeruk yang berikan memiliki keunggulan bebas dari penyakit yang bersertifikat, tanamanya cepat berbuah yang menggunakan teknologi pertanian, yang tiga tahun kedepan bisa berbuah.

“Kita juga sudah melakukan inovasi teknologi menggunakan Bujangseta yang bisa berbuah sepanjang tahu, yang secaa enam vase bia berbuah dan menguntungkan petani,” kata Hadianto

Dalam kesemapatan tersebut Bupati Wihaji bersama Wakil Bupati Suyono berkesempatan melaunching E-Tiketing agrowista Balai Benih Holyokultura (HBB) Desa Clapar Kecamatan Subah sebagai destinasi dan pusat edukasi Pertanian. (Son/edo)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.