Bupati Wihaji Gagas Ritual Regenerasi Pohon Beringin Alon – alon Batang

Batang81 Dilihat

Batang, medianasional.id Pohon beringin yang merupakan ikon peradaban pemerintahan Kabuparenyang Batang yang berada di tengah Alon – alon Batang, kini kondisi rapuh termakan usianya yang mencapai ratusan tahun. Karena memiliki history yang sangat tinggi dan makna simbolik yang luar biasa, oleh karena itu keberadaanya harus tetap eksis.

” Pohon beringin memiliki makna simbolik sebagai pengayoman, wujud perlindungan, keagungan dan kekuasaan, maka keberadaanya harus tetap eksis,” Kata Sekda Batang Nashikin usai rapat regenerasi pohon beringin yang bertempat di Rumah Dinas Bupati Batang Senin, ( 9/7/18) sore.

Ia juga mengatakan, karena keberadaan pohon beringin sekarang rapuh, namun untuk tidak meninggalkan nilai sejarah akan tetap kita pelihara sampai kapanpun, akan tetapi yang sudah rapuh atau mati akan kita bersihkan dan ganti yang baru.

” Rencana dari Bupati akan ditambah lima pohon beringin lima yang memiliki filosofi Pancasila sebagai dasar negara,” Kata Nasikhin

Lebih lanjuta dikatakan bahwa dalam rapat revitalisasi atau reboisasi pohon beringin kita melibatkan pelaku sejarah, tokoh agama dan ulama sepuh yang ada di Batang serta keluaraga keturunan Bupati Batang terdahulu.

” Teknisnya nanti selama penanaman kembali kita libatkan tokoh agama atau ulama sepuh untuk memanjatkan doa dan berbagai ritual, hal ini untuk menghormati dan memberikan mahklhuk ghoib hidup yang menghuni pohon beringin sesuai alamnya masing – masing,” Kata Nasikhin

Bupati Batang Wihaji mengatakan, pohon beringin ada sejarahnya, makanya rencana reboisasi ini kita undang tokoh agama, pelaku sejarah dan poro sepuh yang tahu sejarahnya, agar kita dalam melakukan tindakan tidak menyalahi adat maupun kearifan lokal.

” Saya dan dalam rapat juga disetujui namun yang masih tumbuh harus kita jaga supaya tetap tumbuh dan jangan sampai mati, saya mengusulkan penambahan lima pohon lagi dengan makna rukun islam ada lima dan sila dalam Pancasila ada lima,” kata Wihaji

Wihaji juga menyampaikan untuk reboisasi akan mencari bulan, tanggal, dan waktu yang tepat, pasalnya menganut sebagai orang jawa yang harus juga mempertimbangkan hitungan orang jawa. Sebagai bentuk penghormatan dan nguri – nguri kearifan lokal.

” Kita libatkan tokoh masyarakat, tokoh agama dan pelaku seni, karena nanti rencananya ada ritual khusus penanaman pohon beringin, hal ini sebagai promosi guna menarik pengunjung atau wisata untuk mendukung tahun kunjungan wisata 2022,” Kata Wihaji.

Rapat tersebut diikuti oleh Ketua MUI Kabupaten Batang KH. Zaenal Iroqi, Imam Masjid Agung Batang KH. Mahbub, KH. Zaenal Mutaqim, KH. Abas Tholhah, KH dan tokoh sejarah lainya.

Kontributor : edo

Editor : Puji_Leksono

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.