Bupati Malang Tuai Kritik Usai Video Dangdutannya Viral

Jawa Timur119 Dilihat
Bupati Malang, Sanusi.

Malang, medianasional.id – Usai video dangdutannya viral dan banjir kritikan, Bupati Malang sekaligus Calon Petahana Pemilihan Bupati Malang ini menanggapi hal tersebut. Ia mengatakan, orang-orang yang mengkritisi dirinya tidak mengetahui kenyataan sebenarnya.

“Kan itu kegiatan di luar (pemerintahan). Ya kan (mereka) tidak melihat kenyataannya. Itukan kegiatan yang di luar apa (pemerintahan), yang terpentingkan Kabupaten Malang sekarang COVID-19 menurun,” ucap Sanusi usai kegiatan peletakan batu pertama Masjid Baitussalam Ngajum, pada Senin (10/8/2020).

Alumni UIN Malang ini menegaskan, kritikan tersebut tergantung dari sisi mana mereka memandangnya.

“Karena kritikan itu tergantung yang melihat. Kalau yang melihat hanya dari sisi negatifnya ya jadi negatif. Kalau dari sisi positifnya ya jadi positif,” kilahnya.

Sanusi juga berujar, selama ini dirinya sudah melaksanakan tugas menangani COVID-19 dengan maksimal.

“Kegiatan selama ini adalah kegiatan untuk membangkitkan masyarakat agar tidak terlarut. Buktinya sekarang sudah mulai impas, dengan kota sudah jauh (jumlah kasus COVID-19),” ujar pengusaha tebu asal Gondanglegi ini.

Terakhir, dia mempersilahkan siapa saja mengkritik dirinya. “Kalau orang mau kritik silahkan,” tukasnya.

Sebelumnya, Ketua Satgas COVID-19 RI, Doni Monardo, menyayangkan sikap Bupati Malang yang melaksanakan acara dangdutan di Rumah Makan Bojana Puri. Doni mengungkapkan jika kegiatan tersebut harusnya bisa dicegah.

“Harusnya bisa dicegah,” ungkapnya pada Minggu (9/8/2020).

Menurutnya, masyarakat harus berani mengingatkan jika ada pejabat yang abai protokol kesehatan. “Masyarakat dan pimpinan harus berani mengingatkan. Kesadaran kolektif harus ditingkatkan agar kita selamat,” imbaunya.

Juru bicara Satgas COVID-19 RI, Prof Wiku Adisasmito, juga memberikan teguran pada Bupati Malang.

“Mohon agar tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan kerumunan dan menyebabkan penularan COVID-19. Ini teguran!,” ucapnya memberikan peringatan.

Wiku mengatakan, kegiatan tersebut dapat berakibat fatal karena bisa membuat klaster baru penyebaran COVID-19.

Dia juga menyayangkan sikap Sanusi yang abai protokol kesehatan, padahal dirinya adalah Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Malang. “Yang bersangkutan belum paham betul akan akibatnya,” pungkasnya.

Masyarakat pun tetap dihimbau untuk  mengikuti protokol kesehat yang sudah ditetapkan oleh pemerintah agar terhindar dari penyebaran virus covid-19.

Reporter : nrt

Editor : Sunarto

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.