BSBI Wahana Pelestarian dan Pengembangan Budaya Nusantara

Lampung103 Dilihat

Lampung, medianasional.id – Kebudayaan dan Peradaban selalu berkembang dan terejawantahkan dalam Adat Istiadat, Seni Budaya, Pola Hidup dan Norma yang menjadikannya ciri, jatidiri dan kekhasan dari sebuah Entitas dan Suku Bangsa. Kesemuanya berawal dari cipta, rasa dan karsa manusia yang terbentuk dari lingkungan, bentang alam dan kondisi geografis, muncul dari para local genius dan menjadi local wisdom, yang dalam terminologi Nusantara disebut sebagai Adat Istiadat atau adat yang teradatkan.

Nusantara memiliki kekayaan budaya yang paling kaya dan beragam didunia, kekayaan dan keragaman budaya ini meliputi kekayaan Bahasa, Adat Istiadat, Arsitektur, Pola Hidup, Pakaian Adat, Kuliner, Seni Beladiri, Kesenian dan beragam jenis produk Kebudayaan. Yayasan Betik Sasana Budaya Indonesia hadir sebagai sebuah wadah perkumpulan lintas generasi yang bergerak di bidang kebudayaan yang merangkumi beragam sendi kebudayaan dan rentang usia.

Betik Sasana Budaya Indonesia [BSBI] diinisiasi oleh Rayza Aldira, dari perjalanannya sebagai seorang seniman memacu keinginannya untuk membuat sebuah wadah perkumpulan kebudayaan yang dapat menyatukan penggiat budaya dan seni dari beragam latar belakang. Betik sendiri memiliki makna cantik atau bagus, merupakan esensi dari Seni dan Budaya itu sendiri, sementara lambang BSBI mengambil filosofi kelapa yang semua bagiannya dapat bermanfaat bagi manusia.

Sebagai seorang putra Lampung, Rayza ingin mendarmabaktikan kehidupan berkeseniannya bagi Tanoh Lampung yang ia cintai. BSBI menyasar lintas generasi dan segmentasi, untuk mengakomodir hal ini dibentuklah JETU Lampung, Betik Pictures, Betik Voice dan Betik Dancer. BSBI berupaya untuk menjadi fasilitator dan katalisator dari Seni dan Budaya di Nusantara.

Program BSBI Lampung diketuai oleh Diandra Natakembahang, seorang Penggiat Budaya dan Bahasa Lampung yang dari waktu kewaktu terus menggaungkan ruh ke’Lampung’an dalam setiap kesempatan dan medium. Diandra bersama dengan Hawasi sebagai pemangku program membuka kesempatan yang luas bagi generasi muda Lampung untuk bergabung demi untuk terus mengangkat maruah Bumi Lampung dengan menggali dan mengembangkan Kebudayaan dan Peradaban Lampung.

Sementara JETU Lampung yang terbentuk pada 28 Juni 2020 lalu diketuai oleh Ibu Netti Sari dengan wakil ketua Ibu Deswita Mayor, memiliki basis massa yang lebih luas rentang usianya. Kekompakan dan silaturahim dari anggotanya membuahkan visi dan program program yang diupayakan dapat bersentuhan langsung dengan masyarakat. Program dimaksud adalah seperti penanaman bunga yang nantinya akan mempercantik jalan protokol di kota Bandar Lampung. Kedepan daerah Kemiling akan juga diproyeksikan menjadi daerah wisata berkebudayaan yang terkoneksi.

BSBI sebagai wadah binaan berupaya untuk mengedepankan aspek budaya yang bermanfaat, sebagai sarana perkumpulan yang produktif serta merangsang kegiatan bakti budaya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang nantinya dapat menyokong peradaban budaya lokal dan Nasional. Donasi, registrasi juga informasi lebih lanjut dapat mengakses akun instagram BSBI di @BetikSasanaBudayaInsonesia, @Lord_Lampung dan @Rayzaaldira.Rayn.

[Kontributor Media Nasional]

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.