Bersama Warga Desa Kutoharjo, Mahasiswa KKN UPGRIS 2020 Adakan Pelatihan Buat Tong Komposting

Kendal263 Dilihat

Kendal, medianasional.id Sampah merupakan sebuah permasalahan yang harus dituntaskan bersama. Akibat yang di timbulkannya dapat mengganggu estetika. Mencemari lingkungan sampai menimbulkan bau yang tidak sedap.

Mahasiswa KKN UPGRIS 2020 Semarang, mengajak masyarakat yang terdiri dari ibu-ibu PKK Desa Kutoharjo Kaliwungu, mengadakan pelatihan dan pembuatan komposting secara sederhana, bertempat di asrama Putri Pondok Pesantren Al-Fadlu Kutoharjo Kaliwungu Kendal, Jawa Tengah, Jum’at, 14/02/2020.

Pembuatanya menggunakan alat dan bahan sederhana yang banyak ditemukan di lingkungan sekitar. Seperti ember cat bekas, peralon dan selang. Semua alat-alat tersebut dirakit menjadi tong komposting. Hasil komposting akan menghasilkan pupuk cair dan pupuk padat. Pupuk cair dapat diaplikasikan ke tanaman sebagai pupuk, sedangkan pupuk padat digunakan sebagai media tanam.

Antusiasme masyarakat terlihat jelas dari semangat warga mengikuti pelatihan tersebut, terlebih
bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan komposting sangat dekat dengan keseharian mereka.

Ana, sekretaris PKK Desa Kutoharjo mengatakan, adanya pelatihan pembuatan tong komposting ini dapat membantu permasalahan Ibu-ibu dalam menghadapi sisa-sisa bahan
makanan yang terbuang.

“Biasanya sisa bahan makanan kami buang, dengan adanya pelatihan ini kami jadi tahu, itu bisa dibuat jadi pupuk kompos”, ujarnya.

Selain itu dari pihak desa juga mendukung kegiatan ini, dengan
menggelontorkan sejumlah dana khusus dalam pengadaan tong komposting.

Eko Pujianto, Kepala Desa Kutoharjo mengatakan, bahwa dengan adanya pelatihan pembuatan tong komposting ini diharapkan masyarakat lebih bisa menggunakannya dengan baik.

“Dengan demikian, selain membuang sampah pada tempatnya masyarakat dapat mengolah sampah tersebut menjadi pupuk cair yang berguna”,terangnya.

Sementara itu, Hadi Susilo salah satu narasumber dari Proklim Purwokeling
Ngaliyan mengatakan, hal yang paling penting dilakukan dalam pembuatan tong kompositing adalah pada tahapan penyemprotan aktivator.
“Penyemprotan aktivator sebaiknya disemprotkan setiap satu hari sekali, agar mendapatkan hasil yang optimal”, jelasnya.

Dikesempatan yang sama, Sayidah yang juga narasumber mengatakan, kesadaran masyarakat akan membuang sampah pada tempatnya masih kurang, terlebih biasanya sampah dibuang ke sungai ketika pagi hari sehingga dapat mencemari lingkungan.

Dengan adanya pelatihan ini, semua pihak yang terlibat pelatihan mengharapkan, khususnya masyarakat Desa Kutoharjo, memiliki kesadaran akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan dapat mengolah sampah menjadi pupuk. Dengan demikian masyarakat Desa Kutoharjo dapat mengubah sampah organik sisa bahan makanan menjadi barang yang bernilai. ekonomis./aero

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.