Barrier Beton Memanjang Akan Dipasang di FO Kretek

Jawa Tengah77 Dilihat

BREBES. redaksimedinas.com – Selasa 07/11/2017 Kasatlantas Polres Brebes AKP Rikha Zulkarnain meninjau Flyover kretek kec.paguyangan kab.brebes sebagai langkah evaluasi atas insiden kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi akhir akhir ini,yang terakhir senin 06/11/2017 terjadi laka lantas yang merenggut satu korban jiwa.

Inspeksi kasatlantas polres Brebes bersama Dinas perhubungan (DISHUB) Jateng dan Dishub Brebes mengevaluasi lokasi flyover agar dapat di lakukan upaya meminimalisir angka kecelakaan di lokasi tersebut.

Informasi yang di himpun media nasional demi keselamatan pengendara flyover harus dibuat barrier beton sekitar 800 meter sepanjang lokasi flyover yang di mulai dari depan gudang unilever sebelah utara hingga pertigaan kaligua.

Dengan adanya barrier beton ( pembatas jalan ) di harapkan pengendara tidak saling mendahului, terjadinya laka lantas yang berulang kali di lokasi 100meter sebelah utara sisi kanan dari selatan menandakan banyak kendaraan yang saling mendahului dengan kecepatan yang cukup tinggi.

Kasatlantas polres Brebes AKP Rikha Zulkarnain mengatakan kalo pembatas jalan harus di buat sepanjang flyover dimulai dari depan gudang wings hingga pertigaan kaligua,ini sebagai upaya agar pengendara lebih tertib pada saat melewati flyover.

Dia menjelaskan, rata-rata kendaraan ketika melintas FO, kecenderungannya melaju dengan kecepatan yang tinggi. Akibatnya, kata dia, resiko ban selip jadi tinggi yang umumnya menjadi penyebab kecelakaan.

“Perilaku pengguna jalan, ketika berada di FO banyak yang mendahului. Kalau kita amati lagi, kendaraan ketika berada di atas FO kendaraan relatif pelan. Namun ketika turun melihat kesempatan untuk menyalip maka akan mengambil dari lawan jalurnya,”ungkapnya.

Selain itu, lanjut dia, semua kelengkapan rambu lalu lintas dan penerangan sebenarnya sudah dipersiapkan, misalkan seperti rambu peringatan. Dia juga menghimbau agar seluruh pengguna jalan agar mematuhi seluruh marka dan rambu jalan yang ada.

“Kita bisa lihat sepanjang jalur FO sebenarnya markanya lurus memanjang. Sehingga pengguna jalan FO agar tidak mendahului atau mengikuti saja jalurnya masing-masing,”terangnya.

Kasi Teknik Sarana Prasarana Dishub Brebes, M Reza Prisman yang turut meninjau mengakui, dalam waktu 34 hari dengan jumlah kecelakaan mencapai 15 kejadian sesuatu yang tidak normal. Maka, kata dia dengan instruksi Bupati Brebes, pihaknya telah melakukan beberapa inspeksi.

“Berdasarkan instruksi Bupati Brebes, Dishub Brebes menginisiasi inspeksi keselamatan jalan. Dan kami pada 19 Oktober bersama Satlantas Brebes sudah melakukan inspeksi. kemudian pada 30 oktober kita melakukan inspeksi kembali untuk pengumpulan data ulang,”ungkapnya.

Hasil inspeksi, kata dia, telah disampaikan ke Forum Analisis Dampak Lalu Lintas yakni soal pemasangan Barrier. Meski begitu, dia menyebut faktor perilaku pengendara menjadi penyumbang terbesar terjadinya kecelakaan.

“Perlu diketahui penyebab kecelakaan itu ada empat, yang pertama perilaku pengguna jalan menyumbang 70 persen, prasarana jalan, lingkungan, dan terakhir dari kendaraan,”jelasnya.(Lukman)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.