Banjir Bandang Melanda Pesawaran, Warga Keluhkan Tak Dapat Logistik

Pesawaran92 Dilihat

Pesawaran, Medianasional.id– Banjir bandang di Kecamatan Way Ratai dan Padangcermin, Kabupaten Pesawaran, menelan kerugian puluhan miliar. Berdasarkan pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesawaran, akibat hujan lebat Jumat (19/4/2019) sore yang mengakibatkan banjir mulai pukul 02.20 WIB itu, peralatan kantor Desa Bunut rusak akibat terendam bajir dengan kerugian sekitar Rp1,5 miliar.

Kemudian, talut sepanjang 800 meter rusak, jembatan gantung penghubung antar Desa Bunut dan Desa Sendang rusak parah. Selain itu TPA Desa Sendang rusak parah, tembok padi Desa Bunut rusak parah, dan rumah terendam sebanyak 212.

Banjir yang menelan satu korban meninggal ini, juga membuat jembatan putus dan rusak di Desa Keping Jaya. Lalu, rumah terendam sekitar 1.000 di Dusun Rawa Subur dan Dusun Rawa Tunggal. BPBD Pesawaran membuka posko untuk memberi bantuan logistik.

Kepada masyarakat yang ingin memberikan bantuan dapat menghubungi BPBD Pesawaran, dengan menghubungi telepon 0721-94764, Hp/WA (082269296636), IG @bpbdpesawaran, dan FB Bpbdpesawarankab. Bantuan yang dibutuhkan korban banjir antara lain beras, air mineral, peralatan dapur yang banyak hanyut, dan obat darurat seperti minyak kayu putih.

Minimnya informasi bantuan logistik membuat korban banjir mengeluh. Sejumlah pembaca Media Cetak mempertanyakan lokasi logistik dan bantuan obat. “Mana bantuannya. Saya korban banjir, belum dapat apa-apa,” kata Jendry.

Terkait hal ini, Bupati Pesawaran Dendy Romadhona mengatakan logistik yang diturunkan seperti beras, mie instan, dan makanan dipusatkan di dapur umum. “Untuk obat-obatan kita sudah buka posko pengobatan di beberapa puskesmas terdekat dan buka 24 jam. Jadi, bukan bagi-bagi obat,” kata Dendy.

Dapur umum yang dibuka untuk membantu korban banjir berlokasi di rumah Umroni, anggota DPRD Pesawaran Desa Padangcermin tepatnya di depan Puskesmas Rawat Inap. Selain itu, Balai Desa Bunut, Way Ratai. Sedangkan untuk posko dari Pemprov Lampung, kata Dendy, belum memonitor lokasinya. (Samuel)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.