Balai Jasa Kontruksi Wilayah VI Jayapura Gelar Pelatihan Sistem Manajemen di Ternate

Maluku Utara267 Dilihat

Ternate, medianasional.id – Balai Jasa Konstruksi Wilayah VII Jayapura, Kamis, (20/09/2018) pagi tadi, melaksanakan pelatihan Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Grand Dafam Bela Ternate, Kelurahan Jati, Ternate Selatan, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara.

Koordinator Balai Pelatihan jasa kontruksi Provinsi Maluku Utara, Dwi C Kurniawan, kepada medianasional.id mengatakan bahwa tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memberikan bimbingan Teknis Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja kepada peserta.

untuk Kegiatan ini, lanjut dewi “diselenggarakan selama tiga hari terhitung mulai Rabu 19-21 September 2018. Untuk hari pertama sudah di lakukan tes, hasilnya akan diperiksa, bila ada peserta ada yang mengulang, maka kita memberikan kesempatan kembali, kemudian bila memasuki hari kedua maupun hari ketiga juga mengalami hal yang sama, tentu kami belum bisa meluluskan. Tapi kalau satu kali tes kemudian mereka lulus, maka berita acara akan di kirim ke pusat, karena sertifikat ini di keluarkan langsung oleh Dirjen Konstruksi Kementerian PU,”jelas Koordinator Wilayah Malut ini.

“Nah hal ini, mengacu kepada UU Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, untuk proyek-proyek kecil harus ada Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (K3), sedangkan proyek-proyek besar harus juga ada ahli K3,”kata Dwi.

Sementara Bimtek ini kata Dwi, akan menghasilkan kelulusan petugas K3, namun petugas K3 tersebut tidak terlalu besar, sedangkan proyek-proyek yang sifatnya berbahaya atau nilainya tinggi, tentu harus memakai ahli K3.

Dalam bimbingan Teknis ini diharapkan kepada seluruh proyek yang melaksanakan di bidang jasa konstruksi tersebut harus memiliki perencanaan tentang keselamatannya. “dalam kegiatan ini, kami akan mengajarkan cara membuat Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K) rencana K3 atau keselamatan kerja kontrak, sehingga para pemilik proyek-proyek yang ada tidak lagi melakukan kopi paste, sebab kebanyakan pemilik proyek melakukan Kopi paste proyek lain yang sudah memiliki RK3K. Hal ini dilakukan karena saat berada dilapangan ditemukan adanya perbedaan,”harap Dwi.

Ia menambahkan, dalam kegiatan ini, “pihaknya telah bekerjasama dengan pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Ambon, sejingga sebagian peserta dari mereka dan juga pengusaha-pengusaha kontraktor yang diakomodir oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Provinsi malut,” ujarnya.

“Untuk peserta jumlahnya totalnya sekitar 70 orang, rencananya 60 orang tapi karena animonya sangat tinggi, sehingga kami menambahkan. Kemudian se lain itu, kita memberikan Bimtek kepada peserta serta memberikan pemahaman tentang HIV/AIDS dan pada hari terkahir kegiatan dilakukan kunjungan lapangan untuk melihat satu tempat konstruksi yang penerapannya agak baik,” tutupnya.

Reporter : Safrin Samsudin

Editor : Dian

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.