Asosiasi Pelaku Usaha Hortikultura Bali Berhasil Menembus Pasar Eropa

Bali60 Dilihat

Sabtu, 6 Januari 2018

DENPASAR, redaksimedinas.com – Asosiasi Pelaku Usaha Hortikultura (Aspehorti) Bali berhasil mempromosikan hasil pertanian Bali sehingga mampu menembus pasar ekspor. “Saat ini kami menyiapkan pengiriman produk hortikultura ke Qatar,” kata Ketua Aspehorti Bali Wayan Sugiarta di Denpasar, Jumat (5/1/2018).

Diluar Qatar, banyak juga datang permintaan dari negara Rusia, Tiongkok dan Eropa. Untuk itu, pihaknya melakukan kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bali maupun dinas terkait. Sekalipun permintaan cukup banyak, namun pihaknya masih mendapat kendala mengenai “packaging” atau pembukusan agar produk tetap selalu segar dan sehat, khususnya sayuran maupun buah.

Untuk menangani masalah ini sudah dilakukan studi banding ke Malang. “Pertanian kini sedang menjadi perhatian serius, sejak erupsi Gunung Agung menghantam dunia pariwisata yang berdampak lebih buruk dari Bom Bali,” jelasnya.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali IB Wisnu Ardhana menjelaskan, pihaknya bersama Dinas Perdagangan mendukung hasil pertanian Bali agar menjadi daya tarik pasar Global. Dengan adanya permintaan dari Qatar merupakan angin segar bagi petani Bali, khususnya Aspehorti. “Kami memberikan apresiasi kepada Aspehorti yang sudah berperan aktif, baik dalam membantu tata niaga produk pertanian holtikultura maupun pemanfaatan lahan sempit,” terangnya.

Dinas Pertanian berencana akan membantu melakukan pengemasan dengan kualitas yang lebih baik agar produk tidak cepat rusak. Apa yang menjadi kendala saat ini juga telah disampaikan kepada Menteri Pertanian. “Bali telah berhasil ekspor buah manggis serta beras jenis khusus,” jelasnya.
Direktur Bali Sri Organik (BSO) Ida Bagus Gede Arsana yang selama ini mengembangkan beras organik mengatakan suplai beras di Bali cenderung mengalami peningkatan. Untuk menjaga kelangsungan produksinya, keberadaan subak perlu dilestarikan. Menurutnya, petani beras dapat meningkatkan produktivitas dengan mengembangkan beras organik yang produktivitasnya cukup tinggi serta harga jual yang lebih baik. “Permintaan beras organik ini juga terus meningkat karena jauh lebih sehat,” tutupnya. (tom’s)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.