Aplikasi Go SIM dan SAMSATAPPS Bangun Kesadaran Masyarakat Bayar Pajak di Tengah Pandemi

Mataram, Medianasional.id- Wakil Gubernur, Hj Sitti Rohmi Djalillah mengatakan, banyak kemajuan dalam penanganan kecelakaan lalu lintas oleh Kepolisian Daerah NTB terutama Direktorat Lalu Lintas meski banyak tantangan di masa depan untuk mewujudkan visi zero accident. Di sisi lain, ketaatan membayar pajak dan memiliki surat izin mengemudi sebagai bagian dari kepatuhan lalu lintas melalui pelayanan berbasis teknologi informasi selain memudahkan masyarakat di tengah pandemi juga membangun kesadaran membayar pajak.

“Penegakan hukum lalu lintas makin baik. Banyak improvement terutama laka lantas. Pelayanan masyarakat melalui teknologi aplikasi juga sungguh sungguh menjawab tantangan masa kini. Masyarakat mudah terlayani juga tidak ada lagi penundaan pembayaran pajak dan pembayaran SIM,” ujar Wagub NTB, Selasa (22/9).

Pada peluncuran aplikasi “GO SIM dan Samsat Apps” memperingati HUT Polantas ke 65, Wagub mengungkapkan mematuhi aturan lalu lintas bukan saja tentang keselamatan namun juga penegakan disiplin kepemilikan Surat Izin Mengemudi (SIM) dan pembayaran pajak kendaraan. Di masa pandemi, mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan inovasi agar kualitas pelayanan tidak berkurang.

Kapolda NTB Irjen Pol M Iqbal mengatakan, selain pemanfaatan teknologi aplikasi pelayanan SIM dan pajak, bentuk intervensi di masa pandemi yang dilakukan Polda adalah fungsi pendisiplinan berlalu lintas dalam penegakan protokol kesehatan.

Dikatakan Kapolda, tidak semua Polda melakukan inovasi pelayanan berbasis teknologi. Selain menghindari kerumunan di masa pandemi, kemudahan pelayanan sampai ke rumah warga masyarakat diharapkan sebagai pembenahan dalam hal pelayanan dan pengelolaan pajak terutama di Gedung Samsat Bersama.

“Jadi momen ulang tahun Lalu Lintas sebagai bahan kontemplasi untuk perubahan di masa depan”, kata Iqbal.

Iqbal menambahkan, fungsi lalu lintas dalam satuan kerja adalah etalase kepolisian. Banyak pekerjaan lalu lintas yang langsung berhubungan dengan masyarakat. Oleh sebab itu, Ditlantas harus lebih perform dalam memberikan pelayanan. Dalam mengamankan dan melayani, polisi lalu lintas harus menjadi trendsetter yang selangkah lebih maju dari satuan kerja lain karena sesungguhnya core business kepolisian adalah pencegahan. Menjaga ketertiban dan keamanan serta fungsi penyadaran di masyarakat akan menghadirkan keselamatan dan kenyamanan.

“Oleh sebab itu, terjadinya kejahatan sesungguhnya dapat dikatakan meleset (missed) dari kerja kerja kepolisian. Untuk menutup kesempatan terjadinya kejahatan dibutuhkan kerja yang luar biasa,” kata Iqbal.

Iqbal melanjutkan, meski jarang terekspos seperti kerja satuan reserse dalam pengungkapan kasus, Lalu lintas adalah pahlawan sesungguhnya karena memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat sebelum kecelakaan terjadi. (her)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.