Aparat dan Massa Saling Dorong dalam Unjuk Rasa

Wonosobo40 Dilihat

Wonosobo, medianasional.id – Kodim 0707/Wonosobo bekerja sama dengan Polres dan Satpol PP lakukan Simulasi aksi unjuk rasa saat berlangsungnya proses Pemilu di depan Pendopo Bupati. Berdasarkan skenario yang diperankan oleh TNI/Polri, aksi unjuk rasa tersebut dipicu dengan adanya ketidak puasan terhadap hasil penghitungan suara oleh pihak KPU. Demikian penyampaian Pasi Ops Kapten Czi Sarwiyono saat memulai acara simulasi. Sabtu (9/2).

Sehingga salah satu kontestan pemilu legislatif mengerahkan masa pendukungnya untuk mengadakan unjuk rasa memprotes hasil penghitungan suara tersebut, mereka menuntut untuk diadakan penghitungan ulang.

Di saat unjuk rasa berlangsung, pihak aparat kepolisian berusaha untuk bernegosiasi dengan perwakilan pengunjuk rasa, namun negosiasi tersebut tidak berhasil, masa pengunjuk rasa makin lama makin bertambah, sehingga terlihat massa semakin beringas. Akibat dari keberingasan massa pengunjuk rasa, pasukan Polres meminta bantuan aparat TNI untuk mengatasi pengunjuk rasa tersebut, pemandangan yang agak sedikit mengerikan terlihat, terjadi saling dorong antara pengunjuk rasa dan pasukan PHH, massa melempari pasukan PHH dengan berbagai macam benda, ssehingga kendaraan woter canon pun dikerahkan untuk menghalau massa. Akhirnya massa pengunjuk rasa dapat dikendalikan, massa pengunjuk rasa pelan-pelan mundur dan pada akhirnya mereka membubarkan diri.

Lebih lanjut Pasi Ops menyampaikan bahwa tujuan latihan ini adalah untuk melatih kesiapan TNI-Polri dalam menghadapi dan mensukseskan penyelenggaraaan Pesta Demokrasi yaitu pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta pemilihan Anggota Legislatif bulan April 2019 mendatang.

Komandan Kodim Letkol Czi Fauzan fadli mengatakan latihan hari ini adalah merupakan aplikasi dari kegiatan latihan dril tekhnik dan dril Taktis yang sebelumnya dilaksanakan di Makodim. Oleh karena itu, saya berharap melalui latihan ini, seluruh anggota dapat memahami setiap tahapan-tahapan yang akan kita laksanakan apabila terjadi hal seperti yang kita latihkan pada hari ini tandasnya.

Penekanan Dandim adalah lebih baik kita siap akan tetapi tidak digunakan dari pada saat digunakan kita tidak siap. Untuk itu keseriusan dan kekompakan semua komponen yang ada sangatlah diperlukan. Akan tetapi Dandim mengingatkan bahwa TNI bergerak jika ada permintaan dari Kepolisian, selama Polri bisa menangani jika terjadi unjuk rasa yang sebenarnya maka TNI tidak turun ikut mengatasinya.

Kapolres Wonosobo AKBP Abdul Waras SIK menyampaikan terima kasih kepada Kodim yang telah menyelenggarakan simulasi penanganan unjuk rasa. “Ini mengingatkan Kepolisian untuk lebih peka lagi, karena seharusnya yang menyelenggarakan itu kepolisian, akan tetapi saat ini pihak Kodim yang menyelenggarakan. Itu tidak masalah karena menunjukan sinergitas yang baik antara TNI dan Polri yang saling mendukung,” pungkasnya. (Andika)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.