Tulungagung, redaksimedinas.com – Saat ini untuk menghadapi Pilbub 2018 yang akan datang nanti, dari parpol PDIP Tulungagung ada kejolak dari para pengurus parpol dari tingkat kecamatan (PAC), antara pasangan Cabup Supriyono dan Cabup Syahri, yang untuk keduanya akan berangkat dari parpol PDIP.
Di kantor DPC PDIP Tulungagung, yang bertempat di Jln. Dokter Sutomo kecamatan Kedungwaru Tulungagung, pada hari Kamis (12/10) pagi terjadi unjuk rasa. Ratusan massa mendatangi kantor Cabang (DPC) Tulungagung.
Massa tersebut dari pengurus parpol PDIP, terdiri dari pengurus anak ranting, ranting, dan 14 PAC dari 19 PAC yang ada di Tulungagung, untuk menyampaikan aspirasinya kepada pimpinan cabang.
Demo massa PDIP itu menyampaikan aspirasinya kepada pimpinan Cabang PDIP untuk bisa menerima dan disampaikan ke DPP. Dalam orasinya massa PAC, menyatakan terkait adanya rekom PDIP diminta jangan mengusung Calon Bupati yang sudah menjadi pengkhianat partai politik (Parpol). Massa juga membawa bener yang bertuliskan “Supriyono melayani Syahri mengkhianati”.
Dalam unjuk rasa ini para pengurus PAC menyampaikan kekecewanya atau kekesalanya kepada Syahri lewat orasinya. Selang beberapa jam kemudian para pengurus PAC dipersilahkan masuk oleh Pengurus DPC untuk diadakanya musyawarah bersama di ruangan kantor PAC.
Dari hasil musyawarah tersebut, Wakil ketua dari Pengurus Cabang Sodik, saat dikonfirmasi medinas.com mengatakan yang pada intinya pengurus dari tingkat kecamatan (PAC) dan pengurus ranting, menolak PDIP untuk pilkada nanti mengusung pasangan Cabup Syahri dipilihan Bupati 2018. Itu yang disampaikan pengurus kecamatan yang diterima dari pengurus cabang.
Sodik juga menambahkan, “ketidak setujuan dari 14 pengurus PAC itu, juga memberikan 14 bendel pernyataan penolakan untuk rekom PDIP mengusung calon bupati Syahri di Pilkada 2018 nanti. Dan dari pernyataan itu sudah diterima oleh Pimpinan Cabang PDIP Tulungagung, nanti akan disampaikan ke DPP”, tambahnya. (sni)
