Pondok Baca Puspita Dusun Candi Wonosobo Ajak Remaja dan Anak Sekolah Akrabi Buku

Wonosobo132 Dilihat

Wonosobo, Medianasional.id- Dusun Candi desa Sawangan kecamatan Leksono bukan suatu wilayah yang jauh dari jangkauan kawasan kota ataupun jalan raya. Namun aset berupa remaja dan pemuda yang masih dalam tataran mencari jati diri menjadi sebuah pisau bermata dua ketika tidak dikelola dengan baik.

Meskipun berbagai hal negatif seperti yang ditemui di kota-kota besar tidak kentara terlihat, namun potensi para remaja tanggung tersesat ke hal negatif masih saja ada. Sehingga Endang Puspitorini, seorang Guru SD dan juga istri bhayangkari dari aiptu Wahadi polres Wonosobo yang baru tinggal tiga tahun di dusun itu terinspirasi untuk mengajak para remaja dan anak usia sekolah mengakrabi buku.

Baginya, buku bukanlah sekedar bahan ajar atau bahan bacaan. Namun bernilai sesuatu yang bisa mengubah karakter seseorang sehingga bisa menjadi lebih baik.

“Jujur saja, anak sekarang bahkan dari usia TK sudah kecanduan gadget dan lebih suka main game di HP mereka ketimbang membuka buku. Tapi kalau kita dekatkan buku dan kita membuka ruang seperti ini, ternyata banyak yang tertarik datang. Bahkan di sini ada agenda semacam les rutin setiap hari kamis dan jumat pada jam 14:00 WIB hingga 16:00 WIB dan gratis terutama untuk anak-anak SD dan SMP , pada tahun 2020 kami juga akan membuat pendidikan kejar paket A, B dan C untuk menyukseskan progam pemerintah yang wajib belajar 12 tahun karena mengingat banyak anak-anak di sini yang putus sekolah yang disebabkan ada beberapa faktor mulai dari masalah pergaulan,Lingkungan di sekitar, tidak adanya biaya yang membuat banyak anak-anak yang putus sekolah,” ungkap Endang yang saat ditemui di taman bacanya, Minggu sore (4/8/2019).

Taman baca bernama Pondok Baca Puspita itu resmi dibuka pada 11 Januari 2019 lalu dan diresmikan pihak desa. Namun langkahnya mengumpulkan buku bacaan dan mendesain ruang terbuka untuk umum dari perpustakaan pribadinya itu sudah dimulai sejak pertengahan 2018 lalu. Bahkan kini pihaknya sudah mengantongi SK dari dinas Arpusda dan kerap mengikuti pelatihan pengelolaan perpustakaan.

“Koleksi kami masih di angka 700-an. Salah satu prioritasnya agar anak-anak terutama anak SD bisa belajar bersama di sini dan mereka bisa belajar apapun dari buku. Ada koneksi internet juga tapi kita batasi untuk yang berhubungan dengan kegiatan belajar,” imbuh ibu anak dua itu.

Tiap harinya ada belasan anak yang mampir meski untuk sekedar mengobrol hingga belajar. Tak jarang dari mereka juga ikut berlatih kesenian lokal. Apalagi pada saat 23/7, para anggota Pondok Baca Puspita ikut memeriahkan lomba Festival Sontoloyo dalam rangka rangkaian hari jadi kabupaten Wonosobo yang ke-194 di desa Plobangan kecamatan Selomerto.

“Karena anak-anak minat bacanya bagus sehingga memang dijadwal. Awalnya kami memang melihat ada kerawanan anak remaja di sini terutama pada kecenderungan yang mengarah ke konsumsi miras apalagi banyak remaja yang merokok. Selain berlatih kesenian, ada latihan rebana rutin juga. Harapan kami nanti akan ada banyak pelatihan, seperti yang kami rencanakan ke depan ada pelatihan servis smartphone, potong rambut DLL agar para warga disini kedepanya bisa berwira usaha sendiri agar bisa menekan angka kemiskinan dan pengangguran” ungkapnya.

Dinding pondok baca banyak berhias karya seni yang dibuat Endang dan keluarganya. Selain disediakan tempat duduk dan meja, ada juga tempat duduk berupa gazebo dan lesehan. Banyak bahan bacaan anak-anak usia Paud dan buku bergambar.

 

Reporter: Andika

Editor: R. Tasya

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.