7 Tenda Yang Digunakan Tidak “Gratis” Kreasi Unggulan dan Objek Wisata Diperlihatkan

Bengkulu, Sumatera261 Dilihat
Winarto (Kepala Diparpora Kabupaten Mukomuko)

Mukomuko, medianasional.id – Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) kabupaten Mukomuko Winarto, Rabu (29/8) kepada wartawan mengatakan. Jika tenda yang terpasang pada  kegiatan Jambore Pemuda Daerah (Jampeda) ke XI itu, bukanlah gratis alias tidak dibayar. Dikatakannya, ada 7 buah tenda yang di pasang di depan panggung utama pada lokasi perkemahan di komplek perkantoran Pemkab setempat. Semua itu merupakan  sewaan, dari pihak penyedia tenda yang ada di Mukomuko.

“Terdapat  7 buah tenda yang kita sewa itu, bukanlah gratis. Karena tenda milik Pemkab, dibagian umum tidak cukup. Dan tidak benar adanya tenda-tenda yang digunakan dalam kegiatan Jambore itu gratis semuanya,”terangnya.

Selain penyewaan tenda, pihaknya sebagai panitia pelaksana kegiatan juga menyewa panggung, sound system, serta perlengkapan penunjang kegiatan yang diperlukan. Perihal tersebut lanjutnya, karena tidak adanya ketersediaan perlengkapan penunjang  tersebut, oleh Pemkab Mukomuko. Yang pada akhirnya mau tak mau dan terpaksa dilakukan penyewaan dari luar daerah.

“Peraltan penunjang itu memang tidak ada di daerah ini, dan kami harus menyewanya dari luar daerah, meskipun dengan harga yang agak mahal. Sehingga anggaran untuk kegiatan Jambore ke XI yang dianggarkan Rp 500 juta itu, kemungkinan habis terpakai semuanya,” ungkapnya.

Lebih lanjut Winarto mengatakan, karena masing-masing kabupaten, mengutus sebanyak 8 orang pemuda dan 2 orang  pendamping. Jadi dari 8 kabupaten yang ikut termasuk kabupaten Kota,  jumlah peserta menjadi 8 orang. Pemuda/i yang diutuskan mengikuti kegiatan tersebut, adalah mereka yang notabene telah lulus melului seleksi.

“Mereka yang mengikuti kegiatan itu tentunya, yang telah lolos seleksi. Adapun pemuda-pemudi yang ikut dalam kegiatan tersebut, sebanyak 80 orang.  Dari 8 kabupaten yang mengikuti termasuk Kota Bengkulu, dan berjumlah 8 orang per kabupaten, serta 2 orang tim pendamping masing-masing kabupaten,” papar Winarto.

Bedasarkan pantauan, selama kegiatan berlangsung, dimana pemuda/i utusan dari kabupaten masing-masing, menampilkan kreasi unggalan daerahnya.  Baik kesenian daerah atau tradisional, maupun kreasi kesenian contemporer dan lain sebagainya. Selain itu, selama mengikuti kegitan jambore, peserta juga diberikan pembekalan khusus serta pelatihan, dan diajak mengunjungi beberapa  lokasi obyek wisata, unggulang yang ada di kampuan sakti ratau batuah tersebut. Diantaranya iyalah objek wisata Danau Nibung (DN) serta pantai wisata Pandan Wangi (PW).

“Peserta jambore kami ajak jalan-jalan, supaya mereka bisa menyampaikan kepada masyarakat luar, bahwa Mukomuko memiliki pesona alam yang lumayan indah dan terdapat beberapa lokasi wisata alam. Sehingga masyarakat luar daerah bisa terpikat dan tertarik untuk mendatangi daerah kita ini,” katanya.

Ketika ditanyakan terkait untuk persiapan jambore pemuda daerah ke XII, yang akan dilaksanakan tahun 2019. Winarto mengatakan, sebelum pelaksanaan kegiatan itu nantinya, maka pihaknya akan menyampaikan informasi kepada semua desa dan kecamatan, untuk menyerahkan utusan pemuda guna mengikuti proses seleksi.

“Terkai jambore tahun mendatang, persoalan itu sudah kita persiapkan. Untuk hal itu, nantinya akan kita seleksi terlebih dulu. Nantinya empat bulan sebelum pelaksanaan, akan kami sampaikan surat edaran kepada desa dan kecamatan, supaya mengutus para pemuda/i-nya untuk mengikuti seleksi,” pungkas Winarto.(Aris/Ras)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.